webnovel
#ROMANCE
#CINTA
#FANTASI
#MASALALU
#PENGORBANAN
#KENANGAN

Cinta Sang Malaikat Penjaga

“Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Huyền huyễn
Không đủ số lượng người đọc
386 Chs
#ROMANCE
#CINTA
#FANTASI
#MASALALU
#PENGORBANAN
#KENANGAN

SIDE STORY: WANITA TERCANTIK DI DUNIA

Aurora memiliki rambut keriting, sama seperti Raine ketika ia masih kecil, tapi seiring ia bertumbuh besar, rambut keriting itu menghilang dan berubah menjadi rambut yang tumbuh dengan lurus.

Gadis kecil itu sangat menyukai rambut keritingnya dan tidak akan membiarkan siapapun menyentuh rambutnya kecuali ayah dan ibunya, oh dan tentu saja Paman Calleb. Aurora sangat menyayangi sang Beta.

"Selamat pagi putri kecil yang cantik." Suara Calleb menyambutnya, sementara cahaya matahari yang hangat memenuhi ruangan dan membuat Aurora harus menyipitkan kedua matanya.

"Selamat pagi Paman Calleb…" Aurora bergumam saat membalasnya, tapi ia mengambil selimut yang menyelimuti tubuhnya untuk menutupi wajahnya. Ia masih merasa mengantuk dan tidak ingin bangun sekarang.

"Kau harus bangun sekarang, Aurora. Ayahmu sudah menunggu di meja makan." Calleb berkata. "Dia ingin melakukan makan pagi bersama denganmu, hari ini adalah hari pertama kau pergi ke sekolah, kau tidak ingin terlambat, kan?"