webnovel
#ROMANCE
#CINTA
#FANTASI
#MASALALU
#PENGORBANAN
#KENANGAN

Cinta Sang Malaikat Penjaga

“Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Huyền huyễn
Không đủ số lượng người đọc
386 Chs
#ROMANCE
#CINTA
#FANTASI
#MASALALU
#PENGORBANAN
#KENANGAN

DI KEHIDUPAN YANG LAIN (5)

Ethan sedang belajar keras untuk ujian masuk universitas yang diminatinya, karena dia tertarik untuk menjdi seorang programmer yang mana hal tersebut cukup mengejutkan bagi kedua orang tua mereka, karena sebelumnya, tidak pernah ada yang memilih jurusan tersebut.

Namun, biar bagaimanapun juga, merek mendukung keputusan putranya tersebut dan menyemangatinya.

Sementara di sisi lain, Ian sama sekali tidak memiliki semangat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan secara sederhana menyerah begitu saja, daripada harus menghadapi kesulitan yang menurutnya sama sekali tidak sepadan.

Hanya saja, Ian menjadi sangat bosan karena Ethan terus menerus mendekam di dalam kamarnya dan hanya berkutat dengan buku- bukunya saja.

"Kau harus sesekali keluar dari kamarmu," Ian mengerang dengan putus asa, melihat wajah Ian yang terutupi buku tebal di depan wajahnya.

"Diamlah," gerutu Ethan. "Keluar dari kamarku," ucapnya dengan kesal.