"Tapi bolehkah aku meminta sesuatu, Yah?" Sabrina menyodorkan permintaan pada ayahnya.
"Apapun yang kamu mau, akan Ayah lakukan!" jawab Bramantio terdengar antusias. Lama tidak bersama dengan putrinya membuat ia tak mau melewatkan kesempatan.
"Datanglah sendirian, Yah. Jangan membawa Ibu atau siapa pun. Itu saja permintaanku," ucap Sabrina lirih. Ia seakan tak sudi bertemu ibu tiri juga sodara tirinya yang sudah kejam selama ia terkurung di dalam sel jeruji besi. Luka hatinya nampak dalam dan tak bisa terobati.
Terdengar hening dalam beberapa detik. Bramantio seakan mematung dan tak mengeluarkan kata-kata.
"Yah! Ayah masih di situ?"
Sabrina membangunkan Bramantio dari lamunannya.
"Iya, Ayah. Masih di sini, Nak!" sahut Bramantio pelan. Ia seakan menyadari sesuatu dari permintaan Sabrina.
"Ayah akan kesana besok sore sepulang dari kantor yah! Dan Ayah akan pastikan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Ayah janji!" ucap Bramantio penuh ketegasan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com