webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
292 Chs

Bab 79-Usaha Azka.

"Tapi bolehkah aku meminta sesuatu, Yah?" Sabrina menyodorkan permintaan pada ayahnya.

"Apapun yang kamu mau, akan Ayah lakukan!" jawab Bramantio terdengar antusias. Lama tidak bersama dengan putrinya membuat ia tak mau melewatkan kesempatan.

"Datanglah sendirian, Yah. Jangan membawa Ibu atau siapa pun. Itu saja permintaanku," ucap Sabrina lirih. Ia seakan tak sudi bertemu ibu tiri juga sodara tirinya yang sudah kejam selama ia terkurung di dalam sel jeruji besi. Luka hatinya nampak dalam dan tak bisa terobati.

Terdengar hening dalam beberapa detik. Bramantio seakan mematung dan tak mengeluarkan kata-kata.

"Yah! Ayah masih di situ?"

Sabrina membangunkan Bramantio dari lamunannya.

"Iya, Ayah. Masih di sini, Nak!" sahut Bramantio pelan. Ia seakan menyadari sesuatu dari permintaan Sabrina.

"Ayah akan kesana besok sore sepulang dari kantor yah! Dan Ayah akan pastikan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Ayah janji!" ucap Bramantio penuh ketegasan.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com