webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
292 Chs

Bab 69-Pergi Membawa Luka

Setelah tiga kali tak juga ada jawaban, Azka mencoba memutar gagang pintu kamar milik kedua pembantunya itu yang ternyata tidak terkunci.

Dibukanya pintu itu dengan perlahan. Azka terbelalak tatkala melihat isi kamar yang nampak kosong tak berpenghuni. Ia mencoba kembali berteriak dengan posisi masih di depan kamar kedua pembantunya.

"Sabrina! Nazwa!'

Dia mengedarkan pandangan ke sembarang tempat, tak juga menemukan batang hidung Nazwa maupun Sabrina. Diletakannya leptop yang sedari tadi ia pegang di atas meja makan, kemudian melangkahkan kaki untuk kembali ke kamar kedua pembantunya berharap menemukan sesuatu di sana.

Azka melangkah dengan perlahan dan berhati-hati. Nampak isi kamar itu tertata dengan rapih tanpa ada barang apapun di dalamnya. Hati mulai was-was dan curiga, kemana gerangan Sabrina dan Nazwa? Ia kembali melangkahkan kaki mendekati lemari milik kedua pembantunya itu yang terletah di area kamar.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com