"Tuan, tolong!" Teriak seseorang dari luar kamar sambil mengetuk pintunya dengan cepat dan tanpa jeda.
"Seperti suara, Atun," celetuk Sabrina.
Azka dan Sabrina segera merapihkan kembali pakaiannya. Mereka segera berjalan menuju pintu karena Atun terus saja mengetuk pintu kamarnya dengan cepat.
"Ada apa?" tanya Azka khawatir setelah ia membuka pintunya. Ia melihat raut wajah Atun yang tampak cemas.
"Itu, Atun. Bu Bos, Tuan. Tolong," kata Atun dengan terbata-bata. Ia terlihat gugup dalam berkata-kata.
"Mamah saya?" Azka kembali bertanya.
"Ada apa dengan, Mamah?" imbuhnya mulai terlihat tegang.
"Bu Bos, Bu Bos-" Atun tampak menggantungkan ucapannya membuat Azka semakin penasaran. Sementara waktu kini sudah menunjukan pukul dua belas malam dimana harusnya semua orang sudah lelap dalam tidurnya.
Gegas Azka berlari menuju kamar Bu Yeni karena terlalu lama kalau menunggu Atun menyesaikan laporannya. Langkah Azka pun diikuti Sabrina di belakangnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com