webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
292 Chs

Bab 279-Bertemu Mantan

"Tuan, tolong!" Teriak seseorang dari luar kamar sambil mengetuk pintunya dengan cepat dan tanpa jeda.

"Seperti suara, Atun," celetuk Sabrina.

Azka dan Sabrina segera merapihkan kembali pakaiannya. Mereka segera berjalan menuju pintu karena Atun terus saja mengetuk pintu kamarnya dengan cepat.

"Ada apa?" tanya Azka khawatir setelah ia membuka pintunya. Ia melihat raut wajah Atun yang tampak cemas.

"Itu, Atun. Bu Bos, Tuan. Tolong," kata Atun dengan terbata-bata. Ia terlihat gugup dalam berkata-kata.

"Mamah saya?" Azka kembali bertanya.

"Ada apa dengan, Mamah?" imbuhnya mulai terlihat tegang.

"Bu Bos, Bu Bos-" Atun tampak menggantungkan ucapannya membuat Azka semakin penasaran. Sementara waktu kini sudah menunjukan pukul dua belas malam dimana harusnya semua orang sudah lelap dalam tidurnya.

Gegas Azka berlari menuju kamar Bu Yeni karena terlalu lama kalau menunggu Atun menyesaikan laporannya. Langkah Azka pun diikuti Sabrina di belakangnya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com