webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
292 Chs

Bab 188-Apakah Samudra akan sadar?

Namun berbeda dengan sang asisten, dia masih saja tegang dan cemas. Segera ia menghampiri tim dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi.

"Bagaimana dengan keadaan Bos saya, Dok?" tanya sang asisten Samudra raut wajah tegang.

"Operasi berjalan lancar, pasien bernama samudra sudah melewati masa kritisnya. Namun, saat ini bliau tengah berada di ruang observasi dan belum sadarkan diri," jelas salah satu dokter yang menangani Samudra dengan senyum dan keramahannya.

"Terima kasih, Dok!" balas asisten Samudra sambil menghela nafas leganya. Ia kemudian duduk di atas kurai besi. Menunggu sang majikan sadarkan diri.

Samudra Assegaf bahkan sudah tak memiliki siapa-siapa lagi di dunia ini selain sang asisten yang selalu saja setia mendampinginya. Mereka telah sama-sama bersahabat sejak remaja sampai dewasa sehingga sudah saling mengasihi satu sama lain.

Setelah kepergian Yuzril dan Sindi, Samudra tak memiliki keluarga lagi selain Azka yang kenyataannya adalah kakaknya satu ayah.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com