Namun berbeda dengan sang asisten, dia masih saja tegang dan cemas. Segera ia menghampiri tim dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi.
"Bagaimana dengan keadaan Bos saya, Dok?" tanya sang asisten Samudra raut wajah tegang.
"Operasi berjalan lancar, pasien bernama samudra sudah melewati masa kritisnya. Namun, saat ini bliau tengah berada di ruang observasi dan belum sadarkan diri," jelas salah satu dokter yang menangani Samudra dengan senyum dan keramahannya.
"Terima kasih, Dok!" balas asisten Samudra sambil menghela nafas leganya. Ia kemudian duduk di atas kurai besi. Menunggu sang majikan sadarkan diri.
Samudra Assegaf bahkan sudah tak memiliki siapa-siapa lagi di dunia ini selain sang asisten yang selalu saja setia mendampinginya. Mereka telah sama-sama bersahabat sejak remaja sampai dewasa sehingga sudah saling mengasihi satu sama lain.
Setelah kepergian Yuzril dan Sindi, Samudra tak memiliki keluarga lagi selain Azka yang kenyataannya adalah kakaknya satu ayah.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com