webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
292 Chs

Bab 181-Murka

Azka tampak mengepalkan tangan dengan rahang yang terlihat mengeras dan mengerutkan bibir. Ia terlihat tengah menahan emosi dan bersiap melakukan sesuatu pada pria yang berada di hadapannya.

"Buka pintunya karena saya akan masuk!" pinta Azka seraya meremas pakaian bagian depan pria itu. Ia berbicara dengan tatapan tajam dan bola mata membulat sempurna.

Alih-alih takut, pria itu malah mendorong dengan keras tubuh Azka sehingga ia dengan spontan terpanting beberapa langkah ke belakang.

Namun, seketika amarah di dalam dada Azka semakin memuncak. Ia dengan emosi kembali maju ke hadapan pria yang tengah menghadangnya. Akan tetapi, belum sempat Azka membalasnya dengan cepat pula Nazwa melerai perkelahian yang akan terjadi di antara keduanya.

"Cukup, Tuan. Cukup!" teriak Nazwa seraya menahan dada Azka dengan kedua telapak tangan. Kini ia berada di tengah-tengah kedua pria yang tengah tersulut emosi. Beruntung tak ada pukulan yang menghantamnya saat itu.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com