Azka kemudian kembali duduk di kursi dekat Bu Yeni. Ia sadar memang mamahnya lebih membutuhkannya saat ini. Ia mengusap wajah Bu Yeni dengan lembut sambil menatap wajah pucatnya.
"Bangun, Mah. Aku sudah berada di sini menemani, Mamah. Maafkan aku yang lagi-lagi tak bisa menjagamu dengan baik," lirih Azka dengan sendu. Raut wajahnya tampak pucat tak seperti biasanya.
Setelah beberapa menit Azka meratapi kondisi mamahnya. Wanita paruh baya itu tampak mulai membuka kelopak matanya sedikit demi sedikit.
Azka menyeringai senang saat melihat Bu Yeni mulai menatapnya dengan sayu.
"Mah!"
Azka kemudian memeluk Bu Yeni dengan erat. Sebagai anak tunggal, Azka memang sangat dekat dengan mamahnya sehingga saat Bu Yeni tersakiti ia adalah orang pertama yang merasa hancur.
"Ka!" balas Bu Yeni dengan nada suara yang lesu. Masih terlihat betul jika kondisi wanita paruh baya itu masih belum pulih.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com