webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
292 Chs

Bab 164-Semakin Resah

'Ini benar sekali, Pak Yuzril. Hanya saja di dalam poto ini masih terlihat muda. Tapi, anak kecil ini siapa? Seperti Pak Samudra tapi tidak begitu mirip karena anak kecil ini sangat tampan dan lucu,' gumam Nazwa seraya menatap dalam-dalam selembar poto yang berukuran 3r itu.

Nazwa kemudian mengelilingi pandangannya ke setiap sudut ruangan, dan benar saja ada cctv yang menempel di sudut ruangan. Gegas Nazwa mengembalikan kembali poto itu pada posisinya semula. Kemudian ia mengambil berkas-berkas yang akan diperlukan hari ini, setelah itu ia keluar dan menghampiri Samudra di ruang makan.

"Berkas sudah siap, Pak." Nazwa memberi laporan. Akan tetapi, pikirannya masih saja terngiang dengan poto almarhum majikannya Yuzril yang berada di ruang kerja.

'Mengapa Samudra menyimpan poto Pak Yuzril di sana? Siapa sebenarnya anak kecil yang dipangku tadi, aku rasa itu bukan Tuan Azka karena kulit Tuan Azka tak seputih anak kecil tadi,' batin Nazwa semakin bertanya-tanya penuh rasa penasaran.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com