webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
292 Chs

Bab 124-Tentang Mimpi

Azka tersentak dan seketika terbangun dari mimpinya. Dadanya berdebar hebat, ia tak dapat mengatur nafasnya dengan benar. Mimpinya dengan jelas bertemu dengan almarhum papahnya yang tadi siang telah wapat. Lantas, apa yang di maksud Yuzril mengenai dosanya di masa lalu?.

Azka mengusap peluh yang membanjiri keningnya. Ia baru saja sadar tentang mimpi itu.

"Mas, Minum dulu!" titah Sabrina seraya menyodorkan segelas air mineral ke hadapan Azka.

Diminumlah air mineral yang disodorkan Sabrina. Membiarkan air itu masuk dan hanyut melewati tenggorokan Azka yang kering. Ia tampak kelelahan setelah tersadar dari mimpinya.

"Mas, kamu kenapa?" tanya Sabrina seraya mengambil kembali gelas di genggaman Azka.

Azka masih mematung dalam beberapa detik. Pikirannya semakin resah. Ia terus saja mengingat ucapan papahnya mengenai dosa masa lalunya. 'Apa yang dimaksud papah tadi?' Pikirnya. Tatapannya tak tentu arah.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com