webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
292 Chs

Bab 123-Duka Mendalam

Azka kini dalam perjalanan menuju ke rumah sakit dimana mamahnya masih di rawat. Ia mengemudikan kendaraan roda empatnya dengan cepat seakan tanpa perduli keselamatan. Beruntungnya Azka telah mahir dalam mengemudikan mobilnya.

Sesampainya di rumah sakit, ia tampak berjalan dengan mempercepat langkahnya kemudian menuju ruangan Bu Yeni. Akan tetapi, matanya di buat terbelalak tatkala ruangannya tampak kosong tak ada Bu Yeni mau pun Sabrina di sana. Ia tercengang seraya mengedarkan pandangan ke sembarang tempat. Sementara kondisi sudah hampir larut malam rumah sakit tampak sepi dari lalu lalang petugas yang hanya ada beberapa saja.

'Kemana, Mamah?' gumamnya. Ia gegas mencari petugas hendak menanyakan keberadaan mamahnya. Meski pun dalam pikirannya kian berkecamuk mengenai keberadaan mamahnya. Ia ingat mengenai ancaman orang misteris tadi sore, yang akan melenyapkan keluarganya. Ah, pikiran Azka kian tak menentu sampai ia lupa harus menelepon Sabrina.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com