Petang itu , Chris keluar bersama Cindy . Cindy yang mempunyai bentuk badan yang menarik membuat Chris terpukau .
Namun bukan badan yang di gilai oleh sesetengah lelaki . Tetapi mencintai antara sesama.
" Chris , apa yang you menungkan tu ? I cantik ke ? , " Cindy memegang tangan .
" You sentiasa cantik dekat mata I " , ujar Chris yang sedang memegang menu makanan .
" You , bila kita nak khawin ? Lagi pula dah lama I tunggu you untuk jadi suami I " , jelas Cindy dengan nada yang manja .
Chris terdiam mendengar soalan yang diberi oleh Cindy . " You kenapa you diam ? You tak nak khawin dengan I ke or you dah jatuh cinta dengan jururawat peribadi adik you ni ? , " sindir Cindy dengan nada yang sinis .
Chris yang dari tadi melihat menu makanan di cafeteria Malenia meletakan kembali menu makanan itu di atas meja .
" Awak tak habis-habis libatkan saya dengan jururawat peribadi adik I tu . I bukan tak nak khawin I .. "
Belum sempat menghabiskan kata-katanya Cindy mencelah . " Kenapa ? Sebab adik you sakit ? You , kalau you dah tahu adik you dah sakit , kenapa you tak khawin ? Kan adik you dah nak mati , jadi you khawin dengan I supaya adik you boleh tengok you khawin " , celupar mulut Cindy .
" Siapa you yang tentukan kematian? , " Chris terkejut dengan kata-kata Cindy .
You , you tak pernah faham perasaan I kan ? I tunggu you , tapi you tak pernah faham apa yang I rasa selama ni . I sayang you . Tak ada lelaki lain yang ada di hati I selain you . Tapi kenapa you buat I macam orang bodoh tertunggukan you " , marah Cindy lalu terus beredar tanpa menghiraukan Chris .