Setelah mereguk kenikmatan yang sempurna, Mayang dan Bian saling berpelukan dengan sisa-sisa napas yang masih menderu. Mereka saling memandang dan tersenyum.
"May, terima kasih. Kamu begitu nikmat, Sayang," ucap Bian manis sambil menghadiahi kecupan lembut di dahinya.
"Ya, aku juga. Tapi aku masih malu. Aku tidak menyangka kita melakukan hal ini," jawab Mayang pelan.
"Ini kegiatan wajib suami istri, kenapa malu?" ucap Bian, "Terlepas dari apapun, aku bahagia karena berhasil memilikimu seutuhnya. Kamu milikku, Sayang," sambung Bian lagi dan kembali mengecup dahi Mayang.
Diperlakukan seperti itu tentu saja membuat Mayang bahagia. Kini ia dapat merasakan dan menyadari, cinta tidak serumit apa yang ditakutkannya selama ini. Dan penyatuan cinta juga tidak seburuk yang dibayangkan. Trauma yang selama ini menghantuinya, sirna. Berganti dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang ia reguk bersama Bian.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com