webnovel

Ciel x Reader: Diary Pertemuan

Ciel, vocalist dari band Die Fledermaust. Suatu hari dia bertemu dengan cinta sejatinya dan bertekad untuk mendapatkannya. Tiap kunjungan adalah rencana yang sudah dia susun.

Lullaby_207 · Nhóm âm nhạc
Không đủ số lượng người đọc
9 Chs

Tuan Pembeli

Sudut pandang Ciel

"Pekerjaan berikutnya..." aku melihat smartphoneku "masih ada waktu. Tak ada salahnya minum kopi dulu". Aku berjalan menuju Starbucks terdekat.

"Kyaaa sungguh?" "iya sungguh". Sepasang kekasih melewatiku. "Aku sangat sayang padamu" "aku lebih sayang padamu sih".

Saling bercanda dan mengucapkan kata-kata romantis.... Apa itu yang disebut mesra? Aku melanjutkan perjalananku "Kurasa belum waktunya untukku".

Akhirnya aku bisa beristirahat. Aku duduk dan meminum kopiku. Aku memilih meja paling ujung untuk menghindari perhatian. Dari mejaku, aku bisa mengawasi aktivitas di toko ini. Bisa kubilang seperti biasanya.

"MASIH SEMPAT!!!" tiba-tiba seorang gadis masuk dengan terburu-buru. "[nama] tenanglah. Kau bisa mengganggu pelanggan" gadis bernama [nama] itu baru menyadari semua perhatian tertuju padanya "ma... maafkan saya" katanya sambil membungkuk. Beberapa orang hanya tertawa sambil mengangkat tangan mengisyaratkan 'tidak apa-apa' dan kembali ke aktivitasnya masing-masing.

Aku memperhatikan [nama]. Perasaanku saja atau memang setelah gadis itu datang aura di toko ini berbeda? Rasanya tadi, toko ini sangat tenang dan biasa, tapi setelah dia datang rasanya tempat ini lebih... ceria?

Aku sempat melihat [nama] yang hampir menjatuhkan cup tapi dengan sigap dia menangkapnya. Saat dia menarik nafas lega entah kenapa sangat menarik, bahkan pembeli itu juga ikut bernafas lega.

Dia mungkin agak kikuk. Tapi aku yakin dia bukan pekerja baru. Dia cukup cakap menanggapi pesanan juga membuat kopi. Mungkin dia hanya hyperactive?

"Hei,[nama] tolong yang biasa" sapa seorang pekerja kantoran "baik".

"[nama]-san aku baru saja ditembak seseorang" cerita seorang gadis. "Sungguh? Selamat. Apa kau melakukan perayaan dengan teman-temanmu?" temannya langsung merangkulnya "Iya. Traktiran". "Uwah, aku agak iri" kata [nama]. "[nama]-san, kurasa kalau kau sadar kau bisa dapat pacar dengan cepat" kata gadis itu. "Eh... aku tidak yakin aku semenarik itu" jawab [nama]. "Siapa tahu [nama]-san. Mungkin seseorang disini suka padamu" beberapa orang tersedak. "Kalian baik-baik saja?" tanya [nama].

Aku rasa dia cukup populer. Alarm smartphoneku berbunyi. Aku meminum sisa kopiku dan keluar dari toko. "Pemandangan yang menarik".