webnovel

Chosen Blood

Rachel seorang wartawan yang sangat terkenal, tiba-tiba saja menghilang di saat terjun ke lapangan untuk mengumpulkan berita. Semua berita dan media social melaporkan kehilangan dirinya Seperti kutipan Charlie Chaplin, "Hidup itu tragedi, waktu kamu melihatnya dari jarak dekat, tapi sebuah komedi saat kamu melihatnya dari jarak jauh." Sepertinya kalimat Charlie Chaplin sangat nyata untuk Rachel, dan saat ini Rachel sedang berada di jarak terdekat " Tragedi". Rachel tidak mengetahui jika dirinya terlahir sebagai darah ‘emas’, darah yang akan menghancurkan kutukan para Vampire, darah paling manis dan terenak bagi para vampire, selalu menjadi buruan para Vampire. Karena keisengannya mengikuti sebuah pertemuan pemuja Vampire, ia harus terjebak di dunia yang ia tidak ketahui sebelumnya. Di sana ia bertemu dengan para Vampire yang memburunya, Clay sang pangeran Vampire, dan Shine pendeta pemburu Vampire yangberdarah campuran serigala dan beruang Rachel harus bertahan hidup diantara dua dunia yang mengakibatkan ia tidak bisa lagi menggunakan identitasnya sebagai manusia, di tambah lagi pangeran Vampire yang telah jatuh cinta kepadanya menawarkan Rachel untuk bergabung dengan kaumnya. Sementara hatinya telah jatuh cinta kepada seorang pelatihan pastor, dirinya akan menjadi seorang pendosa jika membuat seseorang melepaskan jubah pastornya. Apakah yang akan menjadi keputusan Rachel? Mampukah Rachel bertahan hidup sebagai manusia?

kunyit_jahe · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
231 Chs

Mobil

"AKHHHHH….., MOBIL KU…," teriak Clay ketika melihat atap mobilnya yang penyot

"Aku akan membunuh mereka semua karena merusak mobilku," geram Clay.

Salah satu dari mereka telah meloncat ke atas mobil, mencengkram erat sisi-sisi mobil, mengikuti arah mobil Clay yang semakin tidak terkendali karena telah mencapai batas maksimal mobil.

Shine mengeluarkan tongkatnya dan memanjangkannya dengan sekali ketukan tangan, tongkat itu langsung memanjang seketika. Dengan cepat Shine menancapkan ujung tongkatnya yang runcing ke atas dek mobil.

Cresh…

Cresh…

Terdengar suara sesuatu telah tertancap ditongkat tersebut.

Dan tubuh seorang vampire yang berada di atas mobil mereka tertancap tepat dibagian perut.

Tes … tes … tes …

Rintikan air jatuh merembes lewat celah-celah lubang akibat tongkat Shine, rintikan air bewarna hitam terjatuh kewajah Rachel, yang duduk di bagian belakang.

Rachel masih duduk terdiam, menatap kearah atas mengikuti alur tongkat yang tertancap di atap mobil, perlahan air bewarna hitam itu jatuh kewajahnya, rintikan demi rintikan. Ia mengelap sesuatu yang terasa basah dan memiliki bau menyengat dengan sebelah tangannya.

Menatap tangannya sendiri cukup lama, dan kembali melihat darimana air itu berasal. Bolak-balik ia menatap tangan dan atas, sampai ia menyadari jika seusatu yang bewarna hitam itu adalah darah.

Srek … srek … srek …

Tongkat Shine mulai bergerak-gerak kecil, perlahan tongkat itu mulai tertarik keatas.

Vampire yang masih hidup itu berusaha bergerak dan menarik tongkat Shine melewati atap. Terjadi tarik menarik tongkat antara Shine dan Vampire.

"Dia masih belum mau menyerah rupanya … dia tidak tahu akibat yang akan ditanggungnya setelah ini," Gumam Shine sambil menaikan sebelah ujung bibirnya.

Dimata Rachel, Shine selalu memiliki sisi psycopat ketika berurusan dengan para makhluk dahaga tersebut. ia terlihat sangat mengerikan dan menikmati moment-moment penyiksaan yang ia lakukan … dan merasa sangat bahagia ketika mendengar jeritan dan penderitaan para makhluk dahaga.

Sekali lagi Shine hanya mengetuk kecil tongkatnya dan seketika tongkat itu mengecil menjadi bentuk semula, dan terjatuh dari tubuh sang vampire. Pada saat itu juga … darah kental sehitam oli mulai meluncur deras kedalam mobil.

"Argggh…," Suara erangan kesakitan terdengar jelas untuk mereka bertiga.

Rachel tidak berani menatap kearah atas … ia duduk terpaku disana, sambil menutup kedua telinganya dengan kedua tangan, namun suara itu masih dapat lolos dan tersaring di gendang telingannya.

Dari jendela terlihat dengan jelas tubuh vampire itu terjatuh dari mobil dan berguling-guling di atas trotoar. Sementara para vampire lainnya mulai berdekatan dengan mobil mereka.

"Ada kabar buruk teman-teman. Aku tidak tahu harus menyampaikannya sekarang atau tidak," Clay menatap kearah Rachel sambil tersenyum kecil.

Sementara kaki Clay terus saja menginjak pedal rem … namun kecepatan mobil tersebut sama sekali tidak menurun. Di dalam senyumam kecil tersebut tersisip rasa sedih dan kesal karena mengetahui jika mobil yang ia pamer-pamerkan tadi … sebentar lagi hanya akan tinggal kenangan.

"Sepertinya remnya tidak berfungsi sama sekali!!!" lanjut Clay

Perkataan Clay langsung merusak kebahagiaan Shine, senyumnya menghilang begitu saja. Sementara Rachel hanya bisa membuka mulutnya sebesar mungkin mendengar kabar dari Clay.

Shine segera membuka sabuk pengamannya, begitu juga Clay … mereka berdua sudah mulai bersiap untuk meinggalkan mobil tersebut. Rachel yang melihat keduanya melepaskan sabuk pengaman, ikut berusaha membuka sabuk pengaman miliknya.

Mukanya menjadi pucat pasi, sementara tangannya yang berusaha untuk membuka sabuk pengaman, bergetar dengan sangat kuat. Rachel mencari-cari tombol pelepas sabuk … namun karena rasa cemas yang berlebih, ia sama sekali tidak menemukannya … sementara di depan sana sudah terlihat tingkungan tajam dengan tepian jurang.

Rachel sekali lagi berusaha mencari tombol itu, rasa frustasi menyerangnya. Ia terus menarik-narik kuat tali pengaman agar terlepas dari tubuhnya.

"Bersiaplah untuk meninggalkan mobil ini," Clay memberikan peringatan.

Shine telah membuka pintu mobil, menambah ketakutan Rachel untuk ditinggal sendirian didalam mobil. Dan saat Rachel benar-benar menemukan tombol yang dicari … tombol tersebut tidak berfungsi seperti adanya.

Tangan Rachel langsung terkulai lemas, ia benar-benar menyerah kali ini … sudah tidak memungkinkan lagi untuk dirinya meloloskan diri.

Shine meloncat dari mobil tersebut dengan selamat, pintu mobil yang terbuka itu sempat menyerempet dinding dan menimbulkan percikan bunga api. Karena hal tersebut, mobil semakin hilang kendali, beberapa kali mobil melenceng kekiri dan kanan dengan kecepatan tinggi.

Mobil terlihat oleng … hingga sempat berjalan dengan dua roda disisi kanan, Clay berusaha untuk menyeimbangkan kembali mobil dengan membanting kemudi ke sisi sebaliknya. Namun dirinya sadar … jika mobil ini tidak akan bertahan lebih lama lagi.

"Rachel ….," panggil Clay sambil menatap Rachel yang terasa tidak bernyawa.

Mata Rachel bergerak kearah Clay, namun mulutnya telah terkunci. Ia tidak dapat mengatakan kata 'Tolong' kepada Clay, walaupun ia sangat ingin mengatakan hal tersebut.

Aku tahu ia masih bernafas … aku masih mendengar detak jantungnya yang sangat cepat. Namun dirinya telah kehilangan harapan. Pikir Clay dalam hati, sambil bergerak kebangku belakang.

Ia mencoba membuka kembali tali pengaman yang mengikat tubuh Rachel, namun juga tak kunjung berhasil.

"Jika tidak bisa … kenapa tidak mengangkatnya sekaligus," senyum Clay untuk menenangkan Rachel.

BRUK….

BRUK…

Clay memukul-mukul atap mobilnya dengan sangat kuat, membuat lubang yang telah ada tadi semakin membesar …

"Huh …," Clay menghembuskan nafasnya.

Akhirnya dia sendiri yang harus menghancurkan mobil kesayangannya. Ketika lubang itu semakin besar, dengan tangan kosong … Clay menarik kuat atap mobil … hingga membuat suara layaknya kaleng yang dipenyotkan. Atap mobil yang terbuat dari bahan carbon fiber reinforced polymer tersebut robek bagaikan kertas oleh tangan Clay.

Dan dengan cepat ia menarik dengan sangat kuat bangku tempat duduk Rachel dengan satu tarikan, membuat bangku itu terlepas dari tempatnya … dan bersama bangku tersebut Clay membawa keluar Rachel melalui atap mobil.

Sementara Shine yang keluar dari mobil duluan, terlibat dalam perkelahian dengan para vampire yang terus mengejar mereka. Shine berusaha untuk mencengah para vampire mendekati mobil yang masih berisikan Rachel di dalamnya.

Mobil mahal yang dibanggakan itu akhirnya berakhir dengan terjun bebas ke dalam jurang, Clay yang masih mengendong Rachel beserta bangkunya dipundak. Menatap nanar mobil itu memilih untuk terjun sendiri kedalam jurang.

Shine tersenyum sangat puas, ketika ia berhasil menancapkan beberapa tongkatnya tepat di kepala para vampire … ia mulai merasakan candu untuk terus membunuh para vampire tersebut. kuku-kukunya yang tajam mulai mengoyak isi perut hingga mencongkel keluar jantung mereka yang tidak berdetak.

Ia benar-benar terlihat menggerikan dalam sosok tersebut, seolah dia memang diciptakan untuk mejadi pembunuh sadis tanpa belas kasih, walaupun mereka bukan manusia … tapi mereka tentu masih memiliki hati.

"Rachel … sepertinya aku mencium sesuatu. Apa kau juga menciumnya?" Tanya Clay yang terus mengendus-endus.

Rachel menutup wajahnya, sesuatu yang dimaksud oleh Clay tentu saja itu darinya … entah bagaimana aku bisa mengatakan hal memalukan itu kepada Clay.

"Bisakah kau berhenti untuk mengendusnya … dan berpura-pura tidak mengetahuinya?" Rachel berbicara masih sambil menutup wajahnya.

Dan disana Clay baru menyadari maksud dari Rachel, ketika matanya mendapati bercak basah tersebut berasal dari Rachel.

Clay tersenyum sambil menurunkan Rachel, "Bagaimana kalau kita lepaskan dulu, tali pengaman yang tidak aman ini," Tawa Clay.

Clay mengeluarkan taringnya yang sangat lancip dan mulai menggigiti tali yang memang di rancang sangat kuat dari tarikan. Ia mulai menggigit tali itu hingga lepas.

"Aku tidak percaya … jika gigiku harus digunakan untuk hal seperti ini"