Gedung tanpa jendela, di distrik tujuh.
[Sudah lama sekali, aku tidak melihat nomor nol terluka dengan begitu parah. Tampaknya Kagami sama sekali tidak menahan diri ketika ia menyerang nomor nol,] Kata Aleister yang terdengar tidak merasa kuatir dengan keadaan Touma. [Kurasa itu, akan jadi suatu pelajaran yang bagus untuk nomor nol agar kemampuannya bisa menjadi semakin berkembang lagi.]
"Anda sama sekali tidak terlihat kuatir dengan Kami-yan, board Chairman," Kata Motoharu. "Bukankah dia unsur paling penting dalam rencana besar yang anda akan laksanakan di masa depan? Dan kalau dia mati itu berarti anda tidak akan dapat melaksanakan rencana anda."
[Dia tidak akan bisa mati terbunuh semudah itu, dengan banyaknya mahluk mistis level dewa yang tersegel di dalam tubuhnya, Kamijou Touma tidak akan bisa dibunuh semudah itu. Karena para mahluk mistis itu akan mencegah wadah yang menaungi mereka untuk mati,] Kata Aleister. [Dan karena Kamijou Touma hanya memiliki sedikit kontrol terhadap para mahluk mistis yang ada di dalam tubuhnya itu.]
"Apakah itu nasib yang harus ia tanggung sebagai pengguna Imagine Breaker?" Tanya Motoharu. "Harus menjadi wadah dari kumpulan mahluk terkutuk yang memiliki kekuatan yang begitu besar?"
[Tidak semua pengguna Imagine Breaker memiliki nasib yang sama dengan Kamijou Touma, dia memiliki nasib seperti itu karena dia terlahir dengan kekuatan dan bakat yang luar biasa yang ia warisi dari Hijo Seijuro XIII,] Kata Aleister. [Yang membuatnya menjadi magnet bagi mahluk mistis yang tertarik kepada bakatnya, sehingga mereka memilih Touma sebagai wadah mereka dan membuat 'Dia' yang berada di atas segalanya menyegel para mahluk itu menggunakan Imagine Breaker.]
"Anda sepertinya tahu banyak hal mengenai Kami-yan, Aleister-Sama," Kata Motoharu yang merasa agak kaget mendengar perkataan dari Aleister. "Jangan bilang kalau selama ini anda memang sudah menunggu kemunculan dari manusia yang terlahir dengan Imagine Breaker makanya anda menyelidiki semua hal tentang Kami-yan, begitu anda tahu kalau ia terlahir dengan Imagine Breaker."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Eeeh Touma terluka parah karena diserang oleh seseorang dan saat ini dia sedang ada di rumah sakit!?" Teriak Index yang saat ini sedang mengepel lantai dari Yuragi Sou bersama dengan Aisha. "Dia itu kan super kuat dan bahkan tidak bisa dikalahkan oleh seorang Saint seperti Kaori! Memangnya siapa yang bisa mengalahkan Touma!"
"Aku juga nggak tahu," Kata Aisha yang wajahnya saat ini terlihat netral. "Tadi Chitose-san cuma memberitahuku, kalau Touma-san terluka parah karena diserang oleh seseorang, dia nggak memberitahukan apapun kepadaku lebih dari itu."
"Tcch benar-benar menyebalkan kalau aku tidak mengetahui sesuatu secara detail," Kata Index yang mengepel lantai kayu dengan lebih cepat dan kencang untuk melampiaskan rasa kesal yang ia miliki. "Aku benar-benar ingin tahu siapa orang yang bisa menyakiti Touma!"
"Sebegitu pentingkah mengetahui segala sesuatu dengan detail bagimu, Index-san?" Tanya Aisha.
"Tentu saja!" Teriak Index. "Aku akan merasa tidak tenang, kalau aku tidak bisa mengetahui hal yang membuatku penasaran secara detail!"
"Kau benar-benar orang yang haus dengan ilmu pengetahuan rupanya Index-san," Kata Aisha yang matanya langsung berbinar ketika mendengar ucapannya Index karena ia merasa kagum dengan determinasi luar biasa yang dimiliki Index. "Kalau kau memang merasa penasaran dengan banyak hal, kenapa kau tidak pergi ke sekolah? Bukankah dengan begitu kau bisa memuaskan semua rasa ingin tahu yang kau miliki?"
"Sekolah itu merepotkan, lagipula karena ingatan fotografis yang kumiliki, aku sudah mengetahui semua pengetahuan yang kubutuhkan sampai ke level universitas," Jawab Index. "Lagipula kalau aku dipaksa belajar selama beberapa jam dalam satu hari, maka aku akan merasa cepat bosan. Dan hal semacam itu adalah salah satu hal yang paling tidak kusukai untuk kualami."
"Ooh aku tidak tahu kalau kau memiliki cheat semacam itu," Kata Aisha dengan mata yang terlihat lebih berbinar, setelah mengetahui kalau Index memiliki ingatan fotografis. "Aku benar-benar merasa bangga memiliki teman yang memiliki kemampuan yang hebat seperti itu!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Hiko-kun, wajahmu saat ini terlihat tidak enak, apa kau merasakan sebuah firasat yang buruk?"
Yukiko Karasuma mantan artis sekaligus desainer pakaian yang sudah pensiun beberapa bulan yang lalu karena masalah kesehatan yang ia miliki, merasa kuatir dengan suaminya yang sudah lama sekali tidak ia temui sampai beberapa bulan yang lalu suaminya menjenguknya di rumah sakit ketika ia hampir mati akibat sakit yang ia derita. Hiko menyembuhkan semua sakit yang ada di tubuh Yukiko, menggunakan semua pengetahuan medis yang ia pelajari selama ratusan tahun. Selama puluhan tahun Yukiko tidak pernah mempedulikan suami, dan juga putrinya. Dan akhirnya ketika Yukiko sakit dan berada di ambang kematian ia merasa menyesal selama ini ia telah menelantarkan keluarga yang ia miliki.
Ia memang menikahi Hiko karena ia mencintai dirinya, tapi tujuan utama Yukiko menikahi Hiko ialah koneksi dan status yang dimiliki Hiko bisa menaikkan karirnya sebagai seorang Aktris dan desainer ke level yang paling tinggi. Makanya ia dengan senang hati menikahi Hiko bahkan sampai memiliki seorang putri dengan Hiko. Tapi sayangnya karena ia karena Yukiko lebih mencintai pekerjaan yang ia miliki daripada suami dan anaknya, Yukiko menelantarkan Shiina ketika putrinya itu baru berumur dua tahun tepat setelah Shiina tidak lagi membutuhkan air susu ibu yang ia miliki.
Selama hampir empat puluh tahun Yukiko menelantarkan keluarganya dan lebih mempedulikan karirnya dan kehidupan mewah yang ia dapat berkat pekerjaannya yang sukses. (Walaupun selama hampir empat puluh tahun itu Yukiko tidak pernah berhubungan dengan pria lain selama ia sibuk dengan kehidupan mewah dan semua pekerjaan yang ia miliki karena bagi Yukiko hanya akan ada satu pria di dalan hidupnya yaitu Hiko yang ia anggap sebagai pria tergagah dan tertampan yang pernah hidup.)
Dan sekarang Yukiko benar-benar merasa bersyukur karena ternyata suaminya masih mencintai dirinya meskipun mereka hampir tidak pernah bertemu selama puluhan tahun dan hanya melakukan kontak melalui telepon.
Karena suaminya mau menyembuhkan penyakit yang ia derita dan memaafkan semua kesalahan yang ia lakukan selama puluhan tahun. Meskipun Yukiko tidak yakin kalau Shiina putrinya mau memaafkan dirinya sama seperti Hiko. Karena semenjak Shiina berumur dua tahun Yukiko sama sekali tidak pernah bertemu dengan putrinya itu, dan hanya tahu perkembangan mengenai putrinya dari foto-foto yang dikirimkan oleh Hiko. Dan dari cerita Hiko mengenai Shiina, Yukiko sadar kalau putrinya memendam kebencian yang sangat besar terhadap dirinya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Aku merasakan firasat buruk kalau ada sesuatu yang gawat sedang terjadi kepada Touma," Kata Hiko dengan wajah yang terlihat kuatir. "Aku harus segera menelepon Chitose untuk menanyakan apakah sedang terjadi sesuatu kepada Touma."
"Touma? Maksudmu cucu lelaki kita yang kau bilang bisa mewarisi gelar Hiko Seijuro darimu?" Tanya Yukiko.
"Ya, meskipun cucu kita itu sangat kuat, tapi di dunia ini masih banyak orang yang bisa mengalahkan dirinya," Jawab Hiko. "Dan kurasa firasat buruk yang kurasakan ini, karena Touma dikalahkan oleh orang yang lebih kuat darinya."
"Kalau yang kau katakan memang benar terjadi kepada cucu kita bukankah akan lebih baik kalau kita langsung pergi Kota Akademi dan menemui cucu kita itu!" Teriak Yukiko. "Kebetulan aku ingin sekali bertemu dengan cucuku yang belum pernah kutemui sebelumnya!"