webnovel

Chapter 22 - Touma vs Kaori/Stiyl 3

Touma sebagai Ranma di kehidupannya yang dulu adalah seseorang yang sangat menikmati pertarungan melawan orang yang kuat. Dan di kehidupannya yang sekarang Touma hanya bisa merasakan sensasi tersebut dari Hiko, ketika mereka berdua melakukan latih tanding.

Dan saat ini, Touma akhirnya bisa merasakan sensasi yang sama dengan melawan Kanzaki Kaori.

Tendangan kuat dari Kaori yang membuatnya mundur sepuluh meter ke belakang adalah momen dimana akhirnya Touma bisa sekali lagi merasakan kesenangan melawan orang yang kuat selain kakeknya.

***

Kanzaki Kaori akhirnya bisa sedikit bernafas lega setelah ia berhasil menjauhkan Touma sepuluh meter ke belakang. Kaori yang selama dua tahun terakhir tidak pernah terluka ataupun terdesak ketika menjalankan misi. Di buat kewalahan melawan Touma yang ia sangka hanyalah seorang manusia biasa.

'Kemampuan beladiri tangan kosong dan tehnik beladiri yang dimiliki oleh lelaki itu jauh lebih hebat dariku,' Kata Kaori yang mengelap sedikit darah yang mengalir di bibirnya yang muncul akibat serangan Touma. Tapi dari serangannya tadi aku bisa tahu kalau kekuatan fisik yang ia miliki tidaklah sekuat kekuatan fisikku! Untuk bisa mengalahkan lelaki itu, tampaknya aku harus membuatnya kewalahan menggunakan kecepatan dan kekuatan fisik yang kumiliki!

Dan tehnik pedang yang tadi ia gunakan, bukankah itu tehnik aliran Hitenmitsurugi? Dari mana ia bisa menguasai tehnik itu? Apakah ia bisa menguasainya karena Hiko Seijuro yang mengajarkan tehnik itu kepadanya karena mereka tinggal di tempat yang sama!'

"Kau, tehnik pedang yang kau gunakan dan juga pedang dengan mata yang terbalik itu, apakah kau murid dari Hiko Seijuro?" Tanya Kaori.

"Hmm? Hiko Seijuro itu adalah kakekku dan juga ayah dari ibuku," Jawab Touma. "Dan dia sudah mengajariku ilmu pedang dari waktu aku kecil."

"Ka-Kau adalah cucu dari monster itu!!!??" Teriak Kaori terkejut.

'Pantas saja potensi fisik yang dimiliki lelaki yang saat ini kuhadapi sangat besar! Itu semua karena dia mewarisi potensi tersebut dari Hiko Seijuro!'

"Oh, iya aku belum memperkenalkan diriku, namaku adalah Kamijou Touma, tolong ingat itu, ya!" Setelah Touma memperkenalkan dirinya, mulutnya terbuka lebar dan ia menguap. Walaupun saat ini ia sedang merasa bersemangat, di saat yang bersamaan ia juga sudah mulai capek sehingga ia merasa mengantuk. Touma benar-benar ingin secepat mungkin mengakhiri pertarungannya melawan Kaori sebab ia sudah merasa capek, malas dan mengantuk.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

'Lelaki yang melenyapkan apiku dan bisa mendesak Kaori adalah cucu dari monster itu! Pantas saja ia begitu kuat, sampai membuatku ingin menjauh darinya!'

Keringat dingin mengalir dengan deras dari seluruh tubuh Stiyl. Awalnya dia memiliki niat untuk membunuh Touma tepat begitu Kaori berhasil mengalahkannya. Tapi begitu ia tahu kalau Touma adalah cucunya Hiko, rencana itu menguap begitu saja dari pikirannya.

Karena kalau ia berani membunuh atau menyakiti cucu Hiko Seijuro, itu berarti sama saja ia mengharapkan kematian dari dirinya dan semua orang di Necessarius. Hiko Seijuro adalah manusia berumur ratusan tahun yang memiliki kekuatan melampaui akal sehat, dan dengan kekuatan tersebut ia sanggup menghancurkan organisasi sihir macam apapun termasuk Necessarius.

Tidak ada yang tahu sekuat apa Hiko Seijuro sesungguhnya, tapi banyak rumor yang mengatakan kalau ia memiliki kekuatan setara dengan dewa sihir.

Dan seseorang dengan kekuatan seperti itu bukanlah lawan yang sanggup di hadapi oleh Necessarius.

***

Kaori saat ini tahu, kalau ia harus sangat berhati-hari ketika melawan Touma. Sebab kalau ia tanpa sengaja melukai Touma secara berlebihan atau membunuhnya. Maka skenario terburuk bisa terjadi kepada dirinya, Stiyl dan Necessarius dan itu adalah hal yang sebisa mungkin ingin ia hindari.

Menangkap dan melumpuhkan Touma kemudian menghipnotisnya untuk membawa Index, saat ini menjadi prioritas utama bagi Kaori.

Kaori yakin kalau saat ini Stiyl sudah selesai menyiapkan Innocentius, yang bisa dipakai untuk mengecoh Touma dan memberi Kaori waktu yang cukup untuk menangkap Touma.

***

Touma dibuat bingung, dengan diamnya Kaori dan juga Stiyl. Tepat setelah keduanya mengetahui kalau ia adalah cucu dari Hiko Seijuro.

Mereka berdua jadi terlihat lebih waspada dan berhati-hati ketika melihat Touma, seolah Touma adalah sebuah barang yang mudah pecah.

Tapi Touma tidak mau memikirkan hal itu terlalu dalam dan sekali lagi melesat cepat ke arah Kaori dengan kecepatan yang tinggi.

Dan kali ini Touma berniat untuk menggunakan Ryūshōsen yang merupakan kebalikan dari Ryūtsuisen, sebuah serangan menanjak yang dimaksudkan untuk menyerang rahang dari bawah. Yang bisa diperkuat dengan menggunakan lompatan ke atas. Sebuah gerakan yang dirancang untuk mengiris dagu lawan. Hiko sudah memodifikasi teknik untuk menyerang dengan sisi pedang sehingga tidak akan membunuh lawan.

Touma ingin menggunakan tehnik ini untuk membuat Kaori pingsan, sebab ia tidak punya niat untuk membunuh Kaori sama sekali. Dan agar pertarungannya melawan Saint dari Necessarius bisa selesai secepatnya. Sebab Touma tahu kalau pertarungannya melawan Kaori di perpanjang, hasil akhirnya tidak akan baik.

Dan di saat yang sama Stiyl sudah mulai mengucapkan mantranya.

(Salah satu dari lima elemen besar yang menjadi dasar penciptaan dunia.) (Api besar dari permulaan.) (Api adalah cahaya berkah yang membangkitkan kehidupan dan juga cahaya penghakiman yang menghukum kejahatan.) (Api dipenuhi dengan berkah yang menenangkan dan dengan kemalangan yang membekukan yang menghancurkan kegelapan yang dingin.) (Namanya api dan perannya adalah pedang.) (Terwujud dan jadilah kekuatan yang memakan tubuhku!)

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ketika Touma hendak menggunakan Ryūshōsen, tiba-tiba sebuah humanoid api muncul di hadapan Touma dan humanoid itu hendak memukul Touma tepat di pipi. Reflek Touma yang luarbiasa bekerja di saat yang tepat, ia bisa menghindaru serangan humanoid api itu. Tapi akibatnya serangan yang akan Touma lakukan kepada Kaori jadi gagal, dan sekali lagi ia harus mundur ke belakang.

"Innocentius! Serang lelaki itu tanpa jeda! Jangan beri kesempatan bagi dia untuk menyerang balik!"

Ketika serangan kedua Touma akan mengenai tubuh Kaori, Stiyl sudah selesai mengucapkan mantra untuk mengeluarkan Innocentius. Yang ia langsung suruh untuk menyerang Touma, tanpa henti agar Touma tidak memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan. Semua sesuai rencana yang mereka berdua sudah rencanakan diam-diam melalui telepati jarak dekat.

Tapi sayangnya, Kaori ataupun Stiyl tidak tahu, kalau Touma sudah dari jauh hari mempersiapkan dirinya untuk menghadapi Stiyl dan Innocentius miliknya yang sangat menyebalkan.

Touma sudah melatih penggunaan Imagine Breaker, agar ia bisa membungkus dirinya dengan Imagine Breaker. Atau juga memperluas radius dari Imagine Breaker dari hanya menutupi dirinya saja menjadi kubah dengan radius sepuluh meter.

Sehingga munculnya Innocentius sama sekali bukanlah masalah bagi Touma. Sebab Innocentius sudah dipastikan akan lenyap dalam sekejap begitu ia membentuk energi anti supranatural dari Imagine Breaker menjadi kubah sebesar sepuluh meter dengan dirinya sebagai pusat dari kubah itu.

Touma melepas kedua sarung tangan penghasil api dari kedua tangannya dan memasukkannya ke dalam kantung celananya tepat setelah ia menaruh Sakabato di pinggangnya. Dan setelahnya Touma mulai memperluas jangkauan dari Imagine Breaker dari hanya di tangan kanannya ke seluruh tubuhnya dan lalu menjadu kubah sebesar sepuluh meter.

Dan di saat Innocentius masuk ke dalam jangkauan dari Imagine Breaker, dalam sekejap Innocentius mendadak lenyap dalam sekejap. Normalnya Innocentius tidak akan lenyap begitu saja meskipun terkena Imagine Breaker, karena suplai energi sihir terus menerus dari Stiyl. Tapi karena kali ini Innocentius tidak terkena Imagine Breaker pada satu bagian saja, tapi keseluruhan tubuhnya terkena kekuatan Imagine Breaker.

Maka suplai energi sihir dari Stiyl sama sekali tidak ada gunanya, karena Innocentius dilenyap secara keseluruhan dalam sekejap.