Mulut Kaori ternganga, ia sama sekali tidak menyangka kalau ada manusia biasa selain Hiko Seijuro yang dapat menandingi dirinya secara fisik. Dan secara kebetulan manusia biasa kedua yang dapat mengimbangi dirinya dalam kekuatan fisik adalah cucu dari Hiko Seijuro. (Kaori tidak tahu kalau Touma adalah cucu dari Hiko) Seharusnya di dunia ini tidak ada manusia biasa yang dapat menyamai kekuatan para Saint secara fisik. Tapi keberadaan dari Hiko dan Touma membuktikan kalau manusia biasa juga bisa mencapai level kekuatan fisik para Saint.
"Kanzaki Kaori, Saint dari Necessarius kalau kau mencoba untuk membuatku pingsan hanya dengan menggunakan bagian belakang dari pedangmu yang terlalu panjang itu, semua akan sia-sia saja," Kata Touma yang masih tetap menahan pedangnya Kaori di antara kedua jarinya. "Karena serangan semacam itu, tidak akan cukup untuk bisa mengalahkanku!"
"Tssk, kau adalah orang kedua yang bisa mengimbangi diriku secara fisik, seharusnya tidak ada manusia biasa yang bisa menandingi para Saint dalam kekuatan fisik tapi kau dan juga Hiko Seijuro yang sudah mengalahkanku dalam pertarungan satu lawan satu membuktikan kalau Saint tidak terkalahkan oleh siapapun dalam kekuatan fisik adalah bohong," Kata Kaori yang menarik katana sepanjang dua meter miliknya dari kedua jari Touma dan memasukkannya kembali ke dalam sarungnya. "Dan karena kau tahu keberadaanku dan Stiyl di tempat ini meskipun kami berdua sudah menggunakan Opila Rune, itu berarti kau bukanlah orang biasa.
Dan karena kau juga tinggal di penginapan itu, kau pasti tahu mengenai kami berdua dari Index."
"Kanzaki kita bisa memanfaatkan dirinya untuk mengambil kembali Index dari wilayah penginapan itu yang sama sekali tidak tidak dapat kita masuki," Kata Stiyl yang berdiri di belakang Kaori. "Karena dia bisa bebas keluar masuk ke wilayah penginapan itu."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Ide yang bagus, Stiyl," Kata Kaori sambil tersenyum. "Karena sihirmu tidak berguna untuk melawannya, kau bantu aku dari belakang untuk berjaga-jaga kalau aku terdesak."
"Ciih baiklah," Kata Stiyl yang merasa kesal karena ia tidak bisa bertarung dengan serius. (Walaupun ia takut pada Touma, tapi karena Stiyl yakin kalau Kaori bisa mengalahkan Touma rasa takut itu sedikit menghilang.) "Tapi kalahkan dia dengan cepat, supaya kita bisa menghipnotis dirinya agar membawa Index kepada kita berdua."
Kaori menganggukan kepalanya, lalu diam sebentar untuk berkonsentrasi. Supaya ia bisa memusatkan kekuatannya dengan lebih baik dalam pertarungan melawan Touma.
Touma yang tahu kalau kali ini, Kaori akan melawannya dengan lebih serius, langsung mengenakan sarung tangan khusus yang bisa menghasilkan api di kedua tangannya. Di mana di kedua sarung tangan itu ada dua simbol alchemy yang berbeda yang bisa di gunakan untuk memanipulasi udara.
Touma juga mengeluarkan katana miliknya Sakabato yang sedari tadi ia sembunyikan menggunakan tehnik senjata tersembunyi milik Moose yang ia pelajari di kehidupan sebelumnya sebagai Ranma, untuk berjaga-jaga, kalau ia harus beradu pedang dengan Kaori.
Dengan kecepatan yang melampaui apa yang bisa dilihat oleh manusia biasa, Kaori menebas udara di dekat dada Touma. Sayangnya untuk Touma yang sudah berlatih ilmu pedang super dari ia kecil. Kecepatan tebasan pedang Kaori masih bisa ia lihat meskipun tidak sepenuhnya, sehingga Touma bisa dengan mudah menahan serangan Kaori menggunakan Sakabato.
'Tebasannya tidak secepat tebasan kakek, tapi aku masih sedikit kesulitan untuk melihat kecepatan tebasan gadis itu,' Kata Touma dengan keringat yang mengalir di pipinya. 'Kalau saja aku tidak dilatih ilmu pedang oleh kakek dari kecil, efek serangan tadi pasti akan sangat fatal dan bisa membunuhku!'
Melihat serangannya bisa ditahan oleh Touma, Kaori menjadi semakin kesal. Dan rasa kesal itu membuat Kaori memutuskan untuk bertarung dengan lebih serius lagi.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Stiyl Magnus, merasa curiga dengan simbol aneh yang ada di sarung tangannya Touma. Karena simbol tersebut agak mirip dengan lingkaran sihir. Tapi Stiyl yakin kalau ia sama sekali belum pernah simbol tersebut. Dan Stiyl secara diam-diam setelah ia membuat ilusi menggunakan sihirnya agar ia bisa menggambar simbol tersebut di atas kertas tanpa di ketahui oleh Touma ataupun Kaori yang bertarung dengan sengit supaya ia bisa menyelidiki apa fungsi dari simbol itu nanti.
Selain menggambar simbol Flame Alchemy secara diam-diam, Stiyl juga menyiapkan tehnik terkuat yang ia miliki Innocentius. Yang ia yakini akan dapat mengalahkan Touma jika ia bisa menyerang Touma secara diam-diam tanpa diketahui.
Kali ini Kaori melakukan tebasan dengan kecepatan maksimal yang tubuhnya bisa lakukan, yang hampir setara dengan sepuluh persen dari kecepatan Hiko melakukan Iai.
Dari hasil tebasan yang dilakukan oleh Kaori, sebuah typhoon kecil muncul dan typhoon itu memotong-motong segala sesuatu yang ada di depannya.
*Nanasen tehnik khas milik Kaori yang menggunakan benang khusus.
Touma terlihat tetap tenang, dan tidak panik sama sekali meskipun ada typhoon kecil yang terbang ke arahnya. Dan ketika Typhoon itu tepat berada di depan Touma, ia dengan gerakan yang terlihat sangat halus menahan tujuh kamaitachi yang terbentuk dari Typhoon tersebut menggunakan gerakan khas dari aliran Hitenmitsurugi yang membutuhkan tubuh yang cepat, lentur dan kuat agar bisa mengantisipasi serangan musuh.
Dan tepat setelah Touma menghentikan semua serangannya Kaori. Ia melesat dengan cepat ke arah Kaori dengan menggunakan tehnik quick move gabungan dari Hiten Mitsurugi dan Anything Goes Martial Arts.
Touma yang bergerak dengan sangat cepat, adalah sesuatu yang tidak dapat diantisipasi oleh Kaori. Sehingga ketika Touma sudah ada di hadapannya dan siap untuk menebas dirinya menggunakan Sakabato, Kaori mengalami kesulitan untuk menahannya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Kanzaki Kaori, tidak dapat percaya dengan apa yang saat ini sedang ia lihat di depan matanya. Nanasen, salah satu tehnik khas miliknya yang menggabungkan antara tebasan dan benang besi bisa di hentikan dengan mudah oleh musuh yang saat ini sedang ia lawan. Selama ini hanya ada satu orang yang dapat menahan Nanasen hanyalah Hiko Seijuro, manusia biasa pertama yang mengalahkannya. Dan sekarang ada satu orang lagi.
Di saat ada tujuh benang besi yang terbang ke arahnya dengan kecepatan yang tinggi, Touma tentu saja harus bergerak dengan sangat berhati-hati. Agar serangan itu tidak mengenai dirinya. Di masa lalunya sebagai Ranma, ia tidak pernah menghadapi tehnik serangan seperti Nanasen.
Tapi berkat melatih tehnik Hitenmitsurugi dan Anything Goes Martial Art secara bersamaan di kehidupannya yang kedua. Tubuh Touma menjadi cukup lentur untuk menahan Nanasen.
Saat ini Touma sudah siap untuk menebas Kaori menggunakan Ryūtsuisen. Tepat setelah ia berada di depan Kaori, Touma melompat cukup tinggi di udara kemudian memanfaat gravitasi untuk memperkuat tebasan pedang dua tangan yang mengincar bagian pundaknya Kaori.
Dan Kaori yang sama sekali tidak menduga serangan tersebut sama sekali tidak sempat menahan serangannya Touma. Dan kalau bukan karena daya tahan tubuhnya yang amat kuat Kaori pasti sudah mengalami patah lengan karena serangannya Touma.
Kaori menggertakan giginya, karena rasa sakit yang ia terima dari tehnik Ryūtsuisen yang Touma arahkan kepada dirinya. Dan dengan menggunakan jeda 0,1 detik tepat setelah Touma selesai melalukan serangan. Kaori menendang perut Touma menggunakan kaki kanannya, yang bisa ditahan oleh Touma tepat pada waktunya dengan menggunakan Sakabato.
Tapi karena tendangan Kaori sangatlah kuat, tubuh Touma terlempar sepuluh meter ke belakang. Bahkan lengan dan telapak tangan Touma sampai gemetaran akibat tendangannya Kaori.
'Gadis itu memang benar-benar monster! Kalau aku terlambat menahan tendangannya sedikit saja, aku pasti akan mengalami luka dalam yang sangat parah,' Kata Touma dengan keringat dingin yang mengalir di pipinya.