"Jadi di dalam penginapan yang berada di atas bukit inilah Index berada?" Kata Stiyl yang sudah menghisap rokok baru di mulutnya. "Itu berarti, mengambil kembali Index bukanlah hal yang sulit. Karena aku tidak merasakan adanya barrier atau pun sesuatu yang bisa menghalangi kita di tempat ini."
"Aku juga tadinya berpikir begitu," Kata Yukina. "Tapi ternyata setelah aku melangkahkan kakiku ke bukit itu kekuatan sihirku ditekan sepenuhnya sampai-sampai aku hampir tidak dapat merasakannya sama sekali, ternyata bukit tempat penginapan itu berdiri ternyata adalah semacam power spot yang membuat hampir semua jenis kekuatan supranatural melemah sampai ke level paling minimum. Di tambah lagi seluruh wilayah bukit itu beserta penginapan yang berdiri di atasnya adalah tanah pribadi milik Hiko Seijuro, ahli pedang nomor satu di dunia."
"Tssk kalau begitu di antara kita bertiga cuma Kaori yang mungkin masih bisa bertarung di bukit itu, karena dia adalah seorang Saint," Kata Stiyl yang tidak suka dengan situasi yang saat ini harus ia hadapi. "Tsuchimikado tidak akan ikut campur dengan urusan soal Index jadi kita tidak perlu mengkuatirkan dirinya, yang jadi masalah ia Hiko Seijuro. Kalau kita membuat masalah di daerah kekuasaannya, kita akan mendapatkan masalah."
"Keberadaan dari manusia yang kekuatannya melampaui seorang Saint sepertiku seharusnya adalah hal yang sangat mustahil, tapi ternyata Hiko Seijuro membuktikan sebaliknya," Kata Kaori yang menjadi pucat wajahnya ketika ia mengingat kekalahan telak yang ia alami di tangan Hiko ketika dulu mereka berdua bertemu dengan Hiko, di saat Kaori dan Stiyl sedang menjalankan sebuah misi. "Kita tidak boleh bertindak gegabah di tempat ini, kita harus membuat rencana yang matang untuk bisa menyelamatkan Index kalau tidak kita yang akan celaka."
"Lakukan apa yang ingin kalian perbuat, karena aku cuma bisa membantu sampai di sini," Kata Yukina yang mulai berjalan ke arah halte bus. "Karena kalau aku membantu kalian lebih dari ini, aku akan mendapat ceramah yang tidak ada habisnya dari atasanku."
Setelah itu Yukina pergi dengan memasuki bus yang baru saja tiba dan menghilang dari hadapan Stiyl dan Kaori.
"Dia melakukan hal yang sangat tepat dengan tidak ikut campur dengan masalah yang saat ini sedang kita hadapi," Kata Stiyl sambil menghembuskan asap rokok dalam jumlah yang banyak dari dalam mulutnya. "Lagi pula kita sama sekali tidak membutuhkan bantuan dari Lion King Organization yang kekuasaannya berada jauh di bawah History Compilation Commitee, atau pun Neccesarius. Di tambah Himeragi Yukina hanyalah seorang amatiran, keberadaannya hanya akan menganggu misi kita."
"Tidak baik merendahkan orang lain dan bersikap arogan begitu Stiyl," Kata Kaori yang tidak pernah menyukai Stiyl. "Suatu saat sifat aroganmu itu akan membuatmu sial, dan kau akan menyesal menjadi seseorang yang arogan."
"Tssk tidak akan pernah," Kata Stiyl yang tertawa mendengar ucapan Kaori. "Hal seperti karma tidak akan pernah terjadi padaku. Dan aku memiliki hal untuk bersikap arogan karena aku adalah salah satu penyihir terkuat dari Neccesarius."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di dalam Yuragi Sou, sedang terjadi ketegangan yang luar biasa antara Kumokawa Seria dan Misaki Shokuhou seperti yang sudah di prediksi oleh Touma. Ketika Shizuka, Chitose dan Misaki sudah selesai memasak di dapur dan membawa makanan ke ruang makan. Misaki dan Seria bertemu ketika Seria dan Touma pergi ke ruang makan tepat setelah Chitose memanggil semua orang yang berada di penginapan untuk ke datang ke ruang makan.
Dan saat ini keduanya sedang saling memandangi satu sama lain dengan tatapan yang menakutkan. Sampai-sampai membuat aura di dalam ruang makan menjadi sangat tidak enak.
"Ara Kumokawa-san aku sama sekali tidak menyangka kalau kau juga akan datang ke Yuragi Sou ini," Kata Misaki dengan wajah tersenyum tapi terlihat seram. "Apakah kau datang ke tempat ini untuk mendekati Touma-san?"
"Kalau iya memangnya kenapa?" Tanya Seria dengan ekspresi wajah yang tidak kalah menakutkan dari Misaki. "Tidak ada salahnya bukan kalau seorang gadis muda yang cantik dan seksi sepertiku mencoba untuk menarik perhatian dari pria yang menawan dan baik hati seperti Kamijou-kun."
"Tentu saja aku akan berusaha sebaik mungkin untuk mencegah hal tersebut," Jawab Misaki dengan senyum jahat di bibirnya. "Karena di dunia ini, satu-satunya gadis yang pantas untuk menjadi kekasih dari Touma-san hanyalah diriku saja!"
Touma cuma bisa menghela nafasnya sambil menepuk wajahnya, setiap kali Misaki dan Seria bertemu hasilnya pasti selalu seperti ini. Dan Touma selalu mengalami kesulitan untuk menghentikan pertengkaran antara Misaki dan Seria.
Di sebelah Touma, Chitose dan Shizuka yang tidak menyukai kalau suasana dari makan malam menjadi kacau mulai mengeluarkan aura kemarahan yang jauh lebih menakutkan dari aura permusuhan antara Misaki dan Seria. Shizuka dan Chitose menepuk pundak dari Touma dan berkata kepada Touma dengan ekspresi wajah yang mengerikan.
"Touma-san karena pertengkaran mereka berdua di sebabkan olehmu aku ingin agar kau dengan segera menghentikan pertengkaran antara Kumokawa-Senpai dan Shokuhou-san!" Kata Shizuka. "Kalau tidak mereka akan merusak suasana makan malam kita yang sangat sakral! Di tambah aku tidak akan memberi dirimu makan malam kalau kau tidak menghentikan mereka berdua!"
"Touma-san aku tidak akan mengulangi apa yang baru saja di ucapkan oleh Shizuka-san," Kata Chitose yang terlihat sangat marah. "Jadi cepat hentikan pertengkaran mereka sebelum aku menggunakan kekuatanku untuk membuat mereka berdua sial!"
Touma tidak terlalu takut pada kemarahan Shizuka, karena ia bisa menangani Shizuka kalau ia marah. Tapi Chitose adalah masalah yang berbeda, bukan hanya Touma tidak dapat meniru kekuatan Luck Manipulation milik Chitose menggunakan Empathy Mimicry, tapi apa pun yang Touma lakukan untuk melawan Chitose semuanya tidak berguna. Jadinya Touma sangat menurut kepada Chitose, di Yuragi Sou yang bisa menenangkan Chitose hanyalah Hiko saja yang adalah lelaki yang sangat di sukai Chitose.
Karena tidak memiliki pilihan lain, Touma berjalan ke arah Misaki dan Seria yang sedang bertengkar dengan harapan dan doa di dalam hatinya kalau ia bisa menghentikan pertengkaran mereka dengan cepat dan tanpa ada masalah.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Wooow, aku merasa senang ketika Nakai-san memanggil kita untuk makan malam, karena makanan buatan Nakai-san dan Shizuka-san sangatlah lezat," Kata Saten. "Tapi tak kusangka kalau ketika kita tiba di ruang makan yang kita temukan bukanlah makanan yang lezat, melainkan pertengkaran antara Shokuhou-san dan seorang gadis cantik yang tidak kukenal. Kotori-chan apa kau mengenali siapa gadis itu?"
"Nama gadis itu adalah Kumokawa Seria, seniornya Onii-chan di sekolah," Kata Kotori yang saat ini sedang menepuk wajahnya ketika melihat Seria. "Dan dia adalah saingan terbesar dari Misaki Shokuhou untuk mendapatkan hati dari Onii-chan."
"Hmm, aku tadinya tidak percaya ketika kau bilang kalau Misaki menyukai kakakmu, Kotori-chan," Kata Mikoto yang entah kenapa merasa tidak suka dengan fakta kalau Misaki menyukai Touma. "Tapi melihat dia bertengkar dengan gadis lain karena kakakmu, sepertinya ucapanmu memang benar Kotori-chan. Misaki memang jatuh cinta pada kakakmu Kamijou Touma."
"Yah, dan kalau mereka tidak segera berhenti bertengkar, kita tidak akan pernah bisa makan malam," Kata Kotori sambil memegangi perutnya yang berbunyi kencang. "Padahal aku sudah sangat lapar."
"Umu bau dari makanan itu membuat aku jadi ngiler," Kata Uiharu dengan mata yang berbinar. "Selezat apa sebenarnya masakan buatan Chitose-san dan Shizuka-san."
"Kita baru akan tahu kalau Misaki Shokuhou dan Kumokawa Seria berhenti bertengkar," Kata Kuroko dengan air liur yang mengalir deras dari mulutnya. "Uuuh aku sudah tidak sabar ingin segera mencicipi makanan lezat yang ada di meja itu!"
'Uukh padahal aku ingin menantang lelaki itu untuk bertarung! Tapi suasananya tidak tepat untuk menantangnya bertarung!' Kata Mikoto di dalam hatinya. 'Lebih baik kutunggu sampai makan malam selesai baru aku menantangnya bertarung!'
***
Di dalam ruangan tempat Index tertidur, bau makanan lezat yang berasal dari ruang makanan tercium oleh hidung Index. Dan karena bau makanan itu dalam sekejap mata Index terbuka dan mulutnya berteriak: "Makanan!"
***
Di depan Yuragi Sou, Maika dan Kirika yang baru saja pulang tepat setelah Stiyl dan Kaori sudah tidak ada. Merasakan perasaan tidak enak yang membuat mereka berdua merasa enggan untuk masuk ke dalam Yuragi Sou. Tapi karena mereka berdua sudah lapar dan capek akhirnya keduanya mengindahkan perasaan tidak enak yang mereka rasakan dan memutuskan untuk masuk ke Yuragi Sou.