webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
147 Chs

Belikan Kilang Tempat Ia Berkerja

Hanjo menggeleng menahan tawa. Tak hanya Yusko, Riska pun mengira mereka suami istri. Dan gadis itu bahkan sampai sekarang dia belum tahu yang sesungguhnya.

"Aduh, kok sampai lupa aku ya," tanya Yusko heran pada dirinya.

"Jadi yang tadi itu Kak Meisa? Dan gadis kecil itu Nurul?"

"Benar."

"Aku sama sekali belum lagi bagaimana perjalanan kita menyusuri Sungai Siak, ke Selatpanjang, lalu sampai di Pulau Rangsang. Tapi kenapa aku lupa dengan mereka. Betul-betul pangling aku. Apa karena Kak Meisa tambah cantik ya? Makanya aku lupa."

Hanjo tidak menahan senyum. "Mungkin juga."

"Jadi, jadi Bos membelikan Kak Meisa kilang dan kebun sagu. Wah, benar-benar hebat!" puji Yusko.

"Kilang tempat dia kerja yang aku beli."

"Apa? Kilang tempat Kak Meisa itu yang Bos beli?" tanya Yusko tidak percaya.

"Betul!"

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com