webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
372 Chs

Trauma

"Setelah menghina sahabatmu sendiri, sekarang kamu berani mendekati kami?" sindir Keysia.

 

"Huhh, ok, aku minta maaf soal itu, aku minta maaf kepada mu, Keysia," tukas Fanya.

 

"Yang kamu hina itu, Ane, bukan aku?"

 

"Ok, aku juga sangat meminta maaf kepadamu, Ane, aku tahu aku memang tidak seharusnya berbicara begitu kepadamu," tutur Fanya. Kali ini dia memaksakan wajahnya agar bisa berekspresi menyesal. Padahal dalam hatinya yang terdalam ini seperti sebuah hinaan.

 

Tapi mau bagaimana lagi dia tidak mau terus-terusan di abaikan oleh kedua temannya.

 

Dan setelah keadaan menjadi tenang Fanya mengeluarkan tiga buah tiket konser musik untuk teman-temannya dan dirinya.

 

 

Akhirnya hubungan mereka bertiga pun kembali akur, dan Fanya juga kembali duduk di dekat Ane dan Keysia mengobrol seperti biasanya

"Kamu dapat dari mana tiket konser ini?" tanya Keysia.

"Dari mana lagi, aku di beri lima tiket gratis sekaligus," jawab Fanya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com