webnovel

BUKU TAMU PT 2 "SEMUA INI UJUNGNYA ADALAH MATI"

Buku ini adalah sebuah catatan saya ketika ingin mati di 2023 satu persatu datang bergiliran tidak berhenti, beberapa diantaranya membuat saya berteriak setiap malam semua isi dikepala meledak satu persatu, tapi adakalanya baca dulu sampai selesai tentang semua catatan saya mungkin diantaranya kita mengalami hal yang sama juga, selain rehat mungkin cari pacar dan merokok jadi cara singkat saya keluar dari masalah setiap hari. Di PT1 saya menulis tentang mengapa saya selalu membagi cerita – cerita ini kedalam 7 babak saya percaya untuk memutuskan ingin bahagia dan merasakan hidup sesungguhnya, saya harus melewati semuanya satu persatu, dari mulai merelakan lalu membiasakan dan mengikhlaskan, tapi sayangnya itu hanya tulisan kenyataannya kita berjuang sendiri – sendiri ya.

Bangnjii · Diễn sinh tác phẩm
Không đủ số lượng người đọc
7 Chs

Beberapa Yang Tersisa Di Halaman Belakang./6

Bagaimana kita melupakan perasaan yang tertinggal begitu saja diteras rumah kalian, beberapa yang bertanggung jawab merapihkannya dulu lalu mengunci pintu – pintu itu dengan baik, tapi beberapa yang tidak ingin bertangung jawab pergi begitu saja dengan meninggalkan seisi – isinya.

Tulisan di babak ini adalah bentuk kita menjadikan rumah rumah lain sebagai perantara melepaskan perasaan, tidak mengapa tapi jangan sampai kita juga tidak bertanggung jawab atas perasaan orang lain itu, sungguh.

./1

Yang berdamai dengan amarah

Yang berjalan dengan perasaan cinta

Kau sangat tidak bertanggung jawab

Beberapa tempat kau tinggalkan begitu saja

Jika kau kembali coba kau liat

Bangkunya tetap diposisi yang sama

Mejanya masih kotor oleh abu rokok ku

Bahkan biji kopinya masih terasa wanginya

Iya

Kau menyatakan pergi

Tanpa bertanya isi kepala ku

Tanpa mau berdamai dengan segala yang mengacau

Pada malam itu.

./2

Minggu ini sedang kacau kacaunya

Rumah yang berantakan

Halaman belakang sepi isinya

Serta rumah yang dulu berisik sekarang sunyi suaranya

Bahkan ketika aku bertemu masalah besar

Rumahnya masih sepi juga

Tidak ada yang berkunjung disana

Satupun dan bahkan siapapun.

./3

Nanti jika cintamu mengayuh kepelabuhan lain

Saya harap kamu dapat berlabuh ditempat itu

Tempat yang indah dan nyaman untukmu

Kau bisa tidur, main game atau bercinta didalamnya

Jaga baik – baik perahumu itu

Semoga kau bisa merawatnya

Jika ada yang salah? Coba kau teriak

Nahkoda ku! Perahu ini goyah.

./4

Tentang sepatumu yang hilang sebelah

Siapa penemunya?!

Pria yang lebih tampan atau gendutkah?

Kira – kira apa lebihnya dia dibanding dengan ku

Bajingan!!

Aku sumpah, pria itu jadi pria paling beruntung di dunia.

Semoga cinta mu bisa kekal dan abadi

Dengan iramamu dengan cintamu

Untuk wanita diseberang kota.

./5

Ketika dua bunga yang indah bermekar bersama hari itu juga, disitu semesta terlalu rakus dan keji memberi ku masalah yang besar lagi, siapa yang akan ku rawat dengen pelan dan bunga mana yang tak akan ku siram lagi?

Lalu

Siapa?

./6

Biar tumbuh lah dirimu

Tanpa adanya sedikit bayang ku besok

Sebuah tulisan perpisahan yang dicoret

Pada pena 1000an diwarung itu

Aku menunggu kamu menjadi dirimu yang terbaik

Supaya kau bisa terbang bebas dan lepas

Layaknya kupu kupu pada purnama

Cantik dan utuh seperti biasanya

Kau layak untuk terus hidup

Kau harus tetap seperti langit biru

Menghangatkan segala sisi yang baik

Di dalam bumi.

./7

Di beberapa ruang yang sama

Kita bertemu diantara waktu yang tak menentu

Berjalan beriringan

Menempa angin yang tidak seirama

Lalu

Waktu berhenti

Pagi pun tidak secerah biasanya katamu

Tapi hari tetap berjalan

Ibu yang masih memasak setiap bangun tidur

Atau adik yang tetap berangkat menuju sekolah

Tapi

Bayang mu menghilang secara penuh

Kita tetap berjalan dengan hari yang sama

Dan kita akan terus bernafas

Membiasakan hari

Dengan langit yang berpisah pelan dan pelan.

Beberapa Yang Tersisa Di Halaman Belakang Berakhir.