Bagaimana kita melupakan perasaan yang tertinggal begitu saja diteras rumah kalian, beberapa yang bertanggung jawab merapihkannya dulu lalu mengunci pintu – pintu itu dengan baik, tapi beberapa yang tidak ingin bertangung jawab pergi begitu saja dengan meninggalkan seisi – isinya.
Tulisan di babak ini adalah bentuk kita menjadikan rumah rumah lain sebagai perantara melepaskan perasaan, tidak mengapa tapi jangan sampai kita juga tidak bertanggung jawab atas perasaan orang lain itu, sungguh.
./1
Yang berdamai dengan amarah
Yang berjalan dengan perasaan cinta
Kau sangat tidak bertanggung jawab
Beberapa tempat kau tinggalkan begitu saja
Jika kau kembali coba kau liat
Bangkunya tetap diposisi yang sama
Mejanya masih kotor oleh abu rokok ku
Bahkan biji kopinya masih terasa wanginya
Iya
Kau menyatakan pergi
Tanpa bertanya isi kepala ku
Tanpa mau berdamai dengan segala yang mengacau
Pada malam itu.
./2
Minggu ini sedang kacau kacaunya
Rumah yang berantakan
Halaman belakang sepi isinya
Serta rumah yang dulu berisik sekarang sunyi suaranya
Bahkan ketika aku bertemu masalah besar
Rumahnya masih sepi juga
Tidak ada yang berkunjung disana
Satupun dan bahkan siapapun.
./3
Nanti jika cintamu mengayuh kepelabuhan lain
Saya harap kamu dapat berlabuh ditempat itu
Tempat yang indah dan nyaman untukmu
Kau bisa tidur, main game atau bercinta didalamnya
Jaga baik – baik perahumu itu
Semoga kau bisa merawatnya
Jika ada yang salah? Coba kau teriak
Nahkoda ku! Perahu ini goyah.
./4
Tentang sepatumu yang hilang sebelah
Siapa penemunya?!
Pria yang lebih tampan atau gendutkah?
Kira – kira apa lebihnya dia dibanding dengan ku
Bajingan!!
Aku sumpah, pria itu jadi pria paling beruntung di dunia.
Semoga cinta mu bisa kekal dan abadi
Dengan iramamu dengan cintamu
Untuk wanita diseberang kota.
./5
Ketika dua bunga yang indah bermekar bersama hari itu juga, disitu semesta terlalu rakus dan keji memberi ku masalah yang besar lagi, siapa yang akan ku rawat dengen pelan dan bunga mana yang tak akan ku siram lagi?
Lalu
Siapa?
./6
Biar tumbuh lah dirimu
Tanpa adanya sedikit bayang ku besok
Sebuah tulisan perpisahan yang dicoret
Pada pena 1000an diwarung itu
Aku menunggu kamu menjadi dirimu yang terbaik
Supaya kau bisa terbang bebas dan lepas
Layaknya kupu kupu pada purnama
Cantik dan utuh seperti biasanya
Kau layak untuk terus hidup
Kau harus tetap seperti langit biru
Menghangatkan segala sisi yang baik
Di dalam bumi.
./7
Di beberapa ruang yang sama
Kita bertemu diantara waktu yang tak menentu
Berjalan beriringan
Menempa angin yang tidak seirama
Lalu
Waktu berhenti
Pagi pun tidak secerah biasanya katamu
Tapi hari tetap berjalan
Ibu yang masih memasak setiap bangun tidur
Atau adik yang tetap berangkat menuju sekolah
Tapi
Bayang mu menghilang secara penuh
Kita tetap berjalan dengan hari yang sama
Dan kita akan terus bernafas
Membiasakan hari
Dengan langit yang berpisah pelan dan pelan.
Beberapa Yang Tersisa Di Halaman Belakang Berakhir.