webnovel

7

Part-7

Kau berasal dari kegelapan yang nyata

Rasanya ingin kusapa

aku takut saat aku meraba kau malah menghilang

Aku takut saat aku telah masuk aku malah terperangkap dalam kegelapan yang kekal

Perlahan lahan ia menapaki jalan menuju kamar yang beberapa jam lalu ia tinggalkan,dengan jantung yang berdetak kencang akibat rasa gugup kini kian merambat.

Pintu terbuka sedikit ia menyembulkan kepalanya untuk melihat apakah seseorang yang ada di ranjangnya itu sudah bangun

Tak ada tanda tanda suara apapun mungkin alaric masih tertidur pulas,dengan berat hati ia memasuki kamar itu disiapkanya mental agar tidak mudah merasa takut akan kemarahan alaric

Ia telah sampai di ranjang yang terdapat seorang dewa yunani.bahkan tasya sempat berfikir apakah tuhan sedang dalam bahagia saat menciptakan alaric

Tasya mencoba menyentuh tubuh alaric tapi yang ia rasakan adalah tubuhnya seakan melayang.dan sekarang posisinya dibawa alaric

Alaric menatapnya dengan tatapan setajam elang.tapi seketika berubah menjadi biasa saja

"Kenapa kau mengejutkanku!!" alaric meninggikan suaranya ia merasa gerak aneh saat ia tidur dan saat ia merasa ada yang menyentuhnya dengan spontan ia menjatuhkan tubuh itu

"Aku tidak mengejutkanmu,aku.a.ku hanya berusaha membangunkanmu maaf tuan alaric" tasya berkata dengan sangat gugup membuat alaric menahan diri untuk tidak tertawa

Alaric bangkit dari tubuh tasya sekarang ia sudah berdiri,tasya sempat terpukau akan keindahan tubuh alaric tapi dengan cepat ia menyadarkan dirinya.

"Aku tau kau tergiur melihat tubuhku"alaric tersenyum sumiring melihat wajah tasya yang kelihatan bodoh dimatanya

''Aku cuman ingin mengatakan bahwa Sarapan sudah siap"tasya berkata sambil menuduk berusaha menyembunyikan malunya dirinya

Saat tasya ingin keluar,tiba tiba saja alaric menarik tanganya.membuatnya kembalikan badan dan menatap pemilik tangan tersebut

"aku tak ingin kau menggunakan pakaian pelayan itu lagi,karena sekrang kau bukan lagi pelayanku melainkan pelacurku harus kau ingat itu"alaric memasang wajah tegasnya yang membuat orang merasa takut saat melihat wajah itu

"Kau boleh saja menjadikan aku pembantumu seumur hidup tapi tidak menjadi pemuas nafsumu"Tasya menyentakan cengkraman tangan alaric padanya

"Kau berani membantaku!!" alaric semakin mencekram tangan tasya yang membuat tasya meringis saat merasakan sakit di pergelangan tangannya

"Apakah anda tak mampu lagi menyewa pelacur hingga anda mengunakan pembantu sebagai pemuas nafsu bejat anda" balas tasya dengan tajam

Alaric merasa kemarahanya sudah mencapai ubun ubun ingin rasanya ia membunuh Wanita di depannya ini.tapi entah kenapa ia tak biasa melakukanya,bahkan saat ia melakukanyapun ia dihinggapi rasa bersalah yang amat besar

alaric meninggalkan tasya di dalam kamar tersebut.ia kini kembali menuju kamarnya dan membersihkan diri setelah itu ia memilih pakaian cansual

ia menuruni tangga dengan tanpa ekspresi,merogok sakunya dan mengambil handphone menghubungi devon

"siapkan dirimu aku ingin pergi ke ring kematian"alaric berkata kepada devon biasa rio yang akan menemaninya tapi sekarang rio sedang melakukan transaksi di Miami dan hanya rio yang alaric percayai selain devon

Selain mafia alaric juga memiliki beberapa club malam serta pertandingan ilegal.yang biasa ia sebut ring kematian

Biasanya jika dalam keadaan yang buruk alaric ikut serta dlam pertandingan tersebut,ini bukan hanyalah pertandingan tinju biasa disini adalah hari pengantar nyawa dimana lawan boleh mengunakan senjata yang telah di siapkan di area tersebut tetapi dibagi dengan rounde dan waktu yang sediakan

Disini lawan yang di pilih bukanlah biasa jika mereka menang hadiahnyapun bukanlah kecil.satu pertandingan biasa mengahasilkan miliaran

Itulah yang membuat orang tergiur untuk mencobanya

Alaric sampai di tempat ring kematian telah mempersiapkan diri.Roberto adalah lawanya hari ini,Roberto adalah seorang yang telah menjadi pemenang dalam tiga hari berturut turut

Pertama mereka harus menggunakan tenik biasa yaitu tanpa benda apapun hanya mengunakan penutup mata berwarna putih. alaric sudah berhasil memukul Roberto tepat pada dagunya dalam kurun waktu semenit.membaut Roberto juga membalas setimpal pada perut alaric,alaric tidak hanya diam bahkan ia memukul dengan membabi buta

Pertandingan selesai dan siapa yang menemangkanya tentu saja alaric,Roberto sedang dibawa kerumah sakit mengalami patah tulang bagian tangan dan bagian punggung bisa di pastikan Roberto mengalami koma karena darah tidak berhenti keluar dari hidung dan mulutnya.

Alaric merasa kurang puas dengan tanding lawannya padahal wajahnya sudah cukup banyak memar

"Tuan apakah sebaiknya anda obati luka anda itu?"devon bertanya dengan wajah tanpa ekspresi entah kenapa semua penjaga alaric itu seakan tak memilik ekspresi apapun selain datar

"Tidak perlu sekarang aku rasa aku ingin sampanye" devon melaksanakan apa yang diperintahkan

Alaric sedang berada diruangan yang di sediakan khusus untuknya.ruang yang di desain dengan teknologi canggih yaitu setiap orang yang masuk harus mengunakan pendekteksi wajah serta sidik jari

Alaric menyalahkan mengambil rokok dan menghidupkan pematik ia merasa hari ini ia menjadi sangat temparament.ia merasa marah akan penolakan tasya kepadanya

Devon membawakan alaric wine Domaine de la romanee Conti 1990 - 291 wine ini berasal dari prancis dengan harga yang fantastis wine ini berkisar 20.975 USD atau sekitar 291 Juta Rupiah.

Bagi alaric itu hanyalah hal biasa bahkan ia merasa seperti hanya membuang sampah saat membeli sampanye mahal itu

"siapkan aku wanita yang bisa aku pergunakan malam ini" alaric menelpon ke rumah bordir yang menyediakan pelacur berbagai kelas yang pastinya alaric punya palacur kelas atas yang dibayar dengan harga yang tak kalah menakjubkan

"Baiklah alaric aku akan menyedikan tempat untukmu malam ini" terdengar suara perempuan centil di seberang sana siapa lagi kalau bukan mucikari Pemiliki rumah bordir itu

"Tidak perlu aku akan mengirimkan anak buah ku untuk membawanya ke mesionku"

Untuk pertama kali pengakuan alaric membuat lisa mucikari itu terkejut,sebelumnya alaric tak pernah berniat membawa wanita ke mensionya bahkan ia hanya bermain di hotel atau di tempat bordir tersebut.

"Baik alah aku akan menyiapkan wanita yang istimewa untukmu"