webnovel

8

Part-8

Resiko mencintaimu adalah harus merasakan sakit..

Apakah resiko meninggal mu dapat membuat rasa sakit ku berkurang

Dan apakah aku bisa kembali dimana awal aku tak mencintaimu

Seorang wanita datang memasuki ruang alaric ia adalah wanita pesanan alaric wanita yang memiliki tubuh yang dapat dikatakan menggiurkan

Tapi entah kenapa tak membuat alaric tertarik

Wanita itu menatap alaric dengan manja bahkan sekarang ia sudah berani terang terang menyentuh tubuh alaric,alaric hanya diam dan tidak berniat membalasnya,ia melirik jam tangan mahal yang melingkar di pergelangan indahnya

Jam yang sudah menunjukan jam 4 sore alaric menarik tangan wanita itu dan membawanya keluar dari tempat ini.ia dan perempuan yang tidak ia ketahui namanya itu memasuki mobil Lamborghini berwarna silver

Tidak ada pembicaraan di antara keduanya hanya,tangan wanita itu yang tak berhenti menyentuh tubuh alaric

Akhirnya mobil alaric tiba di mesionya.saat menuruni mobil alaric memeluk wanita itu dengan sangat mesra

"Siapa namamu!!"alaric memasang tampang yang datar

"Nova tuan alaric" nova meletakan tanganya ditubuh alaric

Alaric seakan muak dengan apa yang nova lakukan,ia memasuki mesion tersebut dan yang membuka pintunya tasya merasa terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya alaric sedang mencium nova di depanya

"Sampai kapan kau akan menghalangi jalanku!!" alaric membentak tasya

Ia dan nova langsung masuk ke kamar ruang tamu yang berada tepat di sebelah kamar tasya

Entah kenapa tasya merasakan sakit saat melihat alaric memeluk wanita itu

Ayolah tasya kau harus masa bodoh dengan hal ini,buat apa kau merasakan sakit untuknya seharunya kau malah membencinya.

Ia melihat devon yang lewat sesudah alaric,devon ia telah mengenali nya bahkan tanpa sengaja devon tersenyum di balik wajah dingin ya

Di kamar ruang tamu alaric sedang duduk di sofa yang tersedia di sana

Sedangkan nova berusaha menarik perhatian alaric Dengan menanggalkan pakaiannya satu persatu sekarang ia hanya menggunakan pakaian dalam,yang ia bingungkan kenapa alaric tidak berniat mendekatinya nova pun berjalan menuju alaric tanpa persetujuan alaric nova menduduk di pangkuan ya bahkan ia mencium alaric dengan intens

Alaric tak menolaknya tapi juga tak membalasnya nova membuka penggait branya dan membiarkan payudarahnya dilihat oleh alaric.alaric akui tubuh nova sangatlah menggiurkan

"Stop" alaric melepaskan tangan nova saat ia mencoba membuka pakaian ya

Alaric mendorong nova dari pangkauanya.ia mengambil ponsel yang terletak di nakas dan menelpon devon

devon mengetuk pintu kamar yang di tempati alaric

"Masuk"

Devon terkejut melihat wanita yang bersama alaric hampir setengah telanjang bahkan ia tak berniat menutup payudarahnya

"aku tak ingin bercinta denganya,gunakan dia jika kau menginkannya"alaric meninggalkan devon dengan pikiran yang membingungkan

Sedang tasya merasa dirinya memanas saat melihat adegan panas yang tanpa sengaja di lihat olehnya tiba tiba saja merasa memanas

Ia melihat terdapat botol dan gelas yang telah terisi setengah air yang berwarna keemasan entah kenapa ia menginginkannya

Tanpa berpikir panjang ia langsung menenguknya bahkan pertama ia mengernyitkan alir saat merasakan sensasi terbakar pada tenggorokannya

"Minuman apa ini" ia kembali meneguknya lagi dan lagi

Kesadaraan tasyapun mulai hilang ia tidak sadar bahwa minuman yang ia minum dapat memabukan

Ia menaiki tangga untuk menuju k kamarnya,tasya salah kamar yang ia masuki bukanlah kamar miliknya tetapi milik alaric

Alaric yang berada dalam kamarnya merasa terkejut saat mendengar pintunya yang tak biasanya dibuka tanpa seizinya.

Ia bernafas lega saat yang masuk adalah tasya dengan gerak yang menurut alaric sedikit aneh

"Apa yang terjadi dengan dirinya"alaric seakan bertanya tanya kepada dirinya

"Kenapa kau disini?"

"Alaric aku benci padamu"tasya mendekatkan dirinya pada alaric yang masih tetap dalam posisi duduk di sofa yang terdapat di samping tempat tidurnya.

"Kau tau entah kenapa aku benci denganmu,benci dengan diriku yang mengantikan hutang ayahku kepadamu,benci pada wajah bermuka dua yang kau tampilkan,dan...aku benci melihat adegan menjijikan yang kau lakukan di depan mataku"tasya menunjuk nujuk wajah alaric

Alaric menarik tangan tasya dan jatuh dalam pelukan ya

"Lepaskan aku benci denganmu"

"Kau tak akan aku lepaskan dengar!! aku tak memintaku untuk menggantikan hutang ayahmu tapi kau yang menawarkan dirimu kedua aku tak tau maksudmu yang mengataiku bermuka dua aku Tak akan merubah diriku yang memang iblis menjadi malaikat dan kau merasa jijik melihatku melakukan ciuman tadi maka aku akan menggatikanya"

Alaric menarik tengkuk tasya dan memaksakan tasya untuk mau bercium dengan dirinya

Tasya berusaha melepaskan dirinya walaupun ia mabuk tapi ia masih setengah sadar dengan apa yang dilakukan alaric

Alaric menikmati ciuman yang terjadi antara dirinya dan tasya ia tau bahwa tasya masih sangat pasif dalam urusan ciuman tapi ia menyukainya

Tasya yang awalnya terus menolak kini terhanyut akan permainan alaric bahkan ia mengalungkan tanganya seakan memberikan alaric izin atas dirinya