Perjalanan yang sudah begitu jauh mereka tempuh, sekitar beberapa menit lagi waktunya bulan purnama akan tiba, hal itu semakin membuat Sean bersama yang lain khawatir.
Di sisi lain, Edward yang sudah tiba di tempat persembahan Quiena untuk menjadikan Quiena sebagai salah satu tumbal kepada leluhur iblis serta untuk membuat kekuatannya lebih besar dan tidak terkalahkan apabila Quiena terbukti bukan manusia, tetapi jika Quiena adalah manusia biasa maka wanita itu akan mati berkeping-keping, karena kondisi tubuh manusia tidak bisa untuk menerima persembahan itu.
Bulan purnama akan tiba beberapa menit lagi, Edward langsung merebahkan tubuh Quiena yang memang sudah tidak sadarkan diri. Begitupun dengan Edward yang langsung merubah kan wujudnya seperti vampir dengan gigi taringnya yang sudah tidak dapat lagi menahan untuk mencicipi darah manis milik Quiena.
Di saat waktu yang sudah ia tunggu-tunggu akan tiba, ia langsung membawa tubuh Quiena ke puncak gunung agar cahaya bulan purnama mampu menembus tubuh Quiena. Edward yang sudah bersiap-siap untuk melakukan aksinya untuk memberikan gigitan di saat pancaran sinar bulan purnama itu tepat mengenai mereka berdua. Lalu sebelum Edward memulainya, ia pun bergumam. "Aku akan menjadikan mu tumbal ku dan menunduk lah terhadap apa yang akan ku perintahkan, Quiena. Aku tahu kamu bukan manusia biasa karena tidak mungkin manusia biasa bisa menerima sinar bulan purnama begitu dekat seperti ini."
Sean, Emanuel, dan Squby. Yang baru saja tiba di tempat, begitu membuat mereka terkejut di saat Edward hanya tinggal memberi gigitan kepada Quiena. Lalu tanpa berencana Sean bersama Squby melompat dengan sangat tinggi sampai akhirnya kaki Sean mengenai punggung belakang Edward hingga Edward terpental jauh. Hal itu membuat Quiena ikut terhempas, namun dengan cepat Sean menolong Quiena sampai akhirnya ia berhasil membawa wanita itu kedalam pelukannya.
Belum sempat berpindah tempat, Sean yang sedang memeluk Quiena menahan agar sinar dari bulan purnama itu tidak mengenai tubuh Quiena melainkan mengenai punggungnya. Terasa sangat panas sampai membuat Sean kehilangan kendalinya dan tanpa ia sadari ia melempar Quiena dengan sangat kuat. Hal itu membuat Emanuel terkejut lalu dengan cepat ia bergegas untuk menyelamatkan Quiena. Untung saja Emanuel berhasil menyelamatkan wanita itu.
Sean yang sudah kehilangan kendalinya di bawah sinar bulan purnama, ia berteriak sangat keras sampai makhluk lainnya tiba-tiba berlari kearahnya ketiga mendengar suara teriakan yang begitu dahsyat. Para leluhur terdahulu dari jenis Vampire, Phoenix, Elf, Werewolt dan banyak lagi. Mereka berkumpul menyaksikan perubahan dari tubuh Sean.
Seketika hal itu terlihat begitu menyeramkan, Edward sendiri berlari karena ia sangat takut di saat melihat perubahan dari Sean. Ia bahkan tidak lagi mengingat dengan darah Quiena yang sangat manis, dirinya hanya tahu bahwa ia harus bisa berlari jauh dari tempat itu dan menyelamatkan dirinya. Lain hal dengan Emanuel yang masih setia membopong tubuh Quiena sembari ia mencari tempat untuk bersembunyi.
Emanuel sebenarnya juga takut dengan perubahan yang terjadi dalam diri Sean, ia sampai tidak berani untuk menolong saat melihat Sean sudah berubah seperti wujud raja iblis yang sangat menyeramkan. Jika awalnya Emanuel melihat di saat Sean melawan lautan api dari penyihir, namun kali ini lebih dahsyat. Bahkan mata Sean lebih memerah ketimbang dari matanya. Begitupun gigi taring dan kuku yang lebih panjang dari miliknya sendiri, apalagi Sean juga memiliki sayap yang jauh lebih besar tetapi warna sayapnya itu ada garis belang di beberapa bagian. Padahal Emanuel sendiri tidak pernah memiliki sayap.
Emanuel masih menyaksikan perubahan Sean yang sedikit demi sedikit, sampai ia bergumam. "Apakah mungkin Sean sebenarnya adalah raja iblis? Tetapi kenapa dia dulunya bisa menjadi vampir sepertiku? Apakah ada sesuatu hal yang disembunyikan olehnya dariku? Dan sekarang di mana Squby berada?"
Melirik kesana-kemari mencari keberadaan Squby, tetapi ia tidak melihat satupun kucing di tempat itu. Hanya aja seorang pria yang baru kali ini ia lihat dengan banyaknya brewok serta rambut panjang sampai membuat Emanuel tidak mengenali siapa pria tersebut.
Pria bertubuh sedikit kecil darinya berjalan kearahnya, tetapi Emanuel berusaha menghindar apalagi Emanuel takut karena di dalam pangkuannya ada Quiena yang masih tidak sadarkan diri.
Tetapi pria bertubuh lebih kecil itu memberikan isyarat dari tangannya untuk tidak takut lalu ia berkata. "Jangan takut, Kak. Ini aku Squby, sebenarnya namaku Calvin."
Tentu saja hal itu membuat Emanuel tercengang dengan apa yang ia lihat di depannya, tetapi ia mencoba untuk kembali fokus kepada Sean yang semakin tidak dapat mengendalikan dirinya.
Sean sudah berhenti berteriak, namun ia masih berdiri di bawah sinar bulan purnama. Matanya tiba-tiba melotot menatap kepada makhluk leluhur yang lain, lalu Sean terbang sangat tinggi, tapi dia saat mengepakkan sayapnya semua kaum leluhur yang berada di bawahnya itu menunduk memberikan hormat kepada Sean.
Di saat semuanya menundukkan kepalanya, mereka tidak begitu ramai hanya berjumlah hampir sepuluh mahkluk, namun tiba-tiba dengan sekali lagi mengepakkan sayapnya, ribuan kaum tiba-tiba datang dan langsung menunduk memberikan hormat.
Hal itu sangat takjub, Emanuel bersama Squby sebelumnya belum melihat sebuah kekuatan yang sangat besar sampai membuat seluruh kaum menundukkan kepalanya di bawah Sean. Tetapi di saat itu pula makhluk yang wujudnya sama dengan Sean tiba-tiba datang. Tetapi tidak menundukkan kepalanya melainkan berdiri sejajar dengan Sean. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, tidak begitu jelas.
Saat itu mata Emanuel langsung melotot sempurna lalu ia bergumam. "Lucifer." Gumaman nya terdengar oleh Squby, dan akhirnya mereka menyadari bahwa Sean bukanlah sembarangan melainkan kaum tertinggi sebagai seorang penguasa raja kegelapan.
"Hey, Kucing! Um, maksudku, Calvin. Apa pikiranmu sama denganku setelah melihat ini?" tanya Emanuel dengan cara salah memanggil Squby.
"Ya aku juga berpikir begitu, bahwa Sean adalah penguasa kegelapan atau sering disebut raja iblis. Mungkin saja Sean adalah keturunan dari Lucifer, tapi kalau memang seperti itu, kenapa saat itu Sean bisa kalah di saat berperang melawan Jacobs adiknya?" Calvin yang sudah berubah menjadi manusia ia bertanya begitu banyak sampai membuat Emanuel yang sedang berfokus melihat Sean teralihkan perhatiannya.
"Hey, kucing. Sebaiknya gendong mama mu ini. Dia sudah pingsan sejak tadi," ucap Emanuel seraya memberikan Quiena kepadanya, dan Squby langsung menerimanya dengan senang hati.
Di saat yang bersamaan, bulan purnama mulai memudar, semua kaum yang tadi menyembah Sean satu persatu mulai menghilang begitupun dengan makhluk yang hampir serupa dengan Sean. Saat itu juga Emanuel bisa menebak bahwa Sean akan kembali ke wujud semulanya. Emanuel langsung bergegas untuk menghampiri Sean dan menolongnya.