Pagi yang sama, Keisha sudah menunggu-nunggu kedatangan Arni semenjak sang ayah berangkat ke tempat kerjanya. Angan-angan yang melambung tinggi membuat sang pemuda terkadang harus merasakan sesak. Tidak saja di dalam dadanya, tapi juga sesuatu yang membuat sesak celana di bagian selangkangannya.
Sungguh, seandainya saja Delima melihat kondisi pemuda itu sekarang ini, yang hanya dalam beberapa hari saja tapi sudah jauh berubah, tentulah Delima akan pingsan. Atau setidaknya, ia akan memikirkan ulang dengan jalan hidup yang telah ia pilih.
Berulang-ulang kali pemuda itu menuju kamar mandi, mencuci muka, atau sekadar mematut wajahya di cermin besar yang ada di dalam kamar mandi itu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com