Kurnia terlihat sangat berputus asa, menekur dengan menyembunyikan wajah di telapak tangannya. Hesti semakin merasa kasihan dan iba kepada laki-laki tersebut.
"Sungguh," ujar Hesti seraya mengusap-usap bahu kiri pria tersebut. "Jika saya bisa membantu—apa pun, saya pasti akan membantu Pak Kurnia. Hanya saja, untuk saat ini saya tidak bisa berkata apa-apa selain… tetaplah bersabar dan membicarakan hal ini kepada Keisha dengan baik-baik."
Kurnia mendesah panjang, dan itu terdengar sangat menyedihkan bagi Hesti.
Keduanya kembali tenggelam dalam keheningan. Detik-detik terus berlalu hingga jarum jam yang ada di salah satu dinding kantor itu menunjukkan pukul delapan. Dan itu berarti jam kerja di perusahaan itu sudah harus dimulai.
Sekali lagi Hesti mengusap bahu Kurnia, usapan itu bergerak terus hingga ke punggung Kurnia.
"Sudah waktunya kita memulai pekerjaan kita, Pak Kurnia," ujar Hesti.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com