webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Tanpa Sesal

Wanita itu berbalik, dua tangannya berada di bahu Kurnia sementara Kurnia memeluk pinggangnya. Seakan masih merasa kurang, Kurnia mengusap-usap bokong Hesti. Kembali bibir mereka menyatu.

"Anda tahu," ujar Hesti dengan suara yang lirih, "aku tidak akan menyesali apa yang sudah terjadi. Aku rela melakukan apa saja untuk bisa membuat Anda tenang, Pak Kurnia."

Kurnia tersenyum, kembali ia melumat bibir Hesti yang merekah itu. "Kau masih saja memanggilku dengan kata Pak Kurnia."

Hesti mengerang halus dengan wajah mendongak dan mata terpejam ketika Kurnia mencumbui lehernya. Hesti meremas-remas rambut Kurnia yang basah sebab kucuran air dari shower itu tidak berhenti sama sekali.

Ciuman itu turun ke dada, dan salah satu puncak gunung kembar di dada Hesti berakhir di dalam mulut pria tersebut. Seakan menemukan mainan baru, mulut Kurnia bergerak-gerak seolah hendak memompa keluar air susu di dalam payudara tersebut.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com