webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Sesuatu Di Luar Jangkauan

Seta Adiprana dan Anya Triastuti menyambut Arni dengan senyuman dan pelukan hangat, itu terlihat seperti sambutan penuh kasih sayang dari orang tua kepada anaknya.

"Kenapa kau bisa tahu kalau Om Seta ada di rumah, Sayang?" tanya Anya sembari memeluk Arni.

Arni tertawa halus. "Om Pram yang bilang."

Seta tertawa-tawa. "Dasar," ujarnya.

"Sepertinya si Pramudya sudah tidak bisa lagi menyimpan rahasia," sahut Anya pula. Tentu, ia hanya bercanda saja dalam ucapannya tersebut.

Sementara Keisha yang mendengar nama Pramudya disebut-sebut ketiga orang itu, hanya menanggapi dengan tersenyum lebar.

Ya, lebih kepada senyum keangkuhan bahwa ia sedang tertawa terbahak-bahak di dalam hatinya pada saat sekarang itu.

Tertawa sebab Keisha justru sudah menyetubuhi istri Pramudya berkali-kali dari pagi hingga siang tadi.

"Pak Seta," sapa Keisha sembari berjabat tangan dengan Seta Adiprana.

"Kau sehat, Kei?" Seta tersenyum lebar.

"Sangat sehat," balas Keisha.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com