webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Salah Sambung?

"Wow, kau sepertinya memang sedang dalam mood yang tidak baik," ujar Callysta.

"Tidak," sahut Keisha. "Aku hanya lelah saja, ingin beristirahat barang sejenak."

"Bagaimana kalau dengan tambahan pijitan?"

Keisha terkekeh, mendengar hal yang menjanjikan itu, kelelakiannya pun bereaksi. Dan ya, Keisha merasa sedikit pegal di bagian pangkal batang kemaluannya.

Menyebalkan!

Tapi, tentu saja Keisha masih menyimpan berbagai obat kuat dan viagra di dalam kamarnya.

"Memangnya kau bersedia memijitku?" ujar pria tersebut sembari mengelus-elus kemaluannya sendiri.

"Ya, kalau kau memang menginginkan," sahut Callsyta. "Aku tidak keberatan sama sekali."

"Bukankah itu nanti akan membuat tangan Tuan Putri menjadi kasar?"

Callysta tertawa cekikan mendengar ucapan Keisha tersebut. "Dasar!" ujarnya. "Ya sudah, kalau begitu, toko aku tutup, ya?"

"Okay."

"Dan tunggu aku di sana, Tuan Muda."

Keisha tertawa-tawa. "Tentu saja, Tuan Putri."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com