Keisha melirik layar ponsel di tangannya, pukul 02:12 dini hari. Sampai sejauh itu, ia belum bisa tidur sama sekali semenjak ia baru sampai ke rumah orang tuanya itu jam 11 malam sebelumnya.
Banyak hal yang memenuhi setiap ruang di dalam kepalanya yang membuat Keisha merasa kepalanya berdenyut-denyut luar biasa. Dan yang terbesar di antara itu semua adalah tentang Delima.
Sang pria 28 tahun akhirnya bangkit, duduk di tepian ranjang dengan menekur, bertopang kedua tangan dengan siku berada di lutut. Ia meremas-remas kepala yang terasa hendak pecah saja.
Padahal, malam itu tidaklah panas. Lagi pula, suhu udara di pedalaman Lampung, di kawasan rumah Keisha itu termasuk sejuk. Hanya saja, tubuh setengah telanjang itu justru terlihat berkeringat.
Dengan hanya memakai celana pendek itu saja, Keisha akhirnya bangkit, menuju ke arah jendela kamarnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com