Sepanjang malam itu Keisha tidak bisa tidur, terlalu banyak hal dan terlalu banyak ketakutan yang ia pikirkan. Tas berisi berlian itu telah ia simpan di dalam lemari pakaian yang ada di kamar tersebut sebelumnya.
Pikirannya menerawang jauh menembus langit-langit ruangan. Kamar itu dalam keadaan gelap, Keisha sengaja mematikan lampu sebelum mengempaskan tubuhnya ke atas kasur. Rencananya untuk beristirahat di kamar tersebut sama sekali belum bisa ia lakukan, sementara sang ayah tidur di kamar depan, kamar yang selalu digunakan sang ayah ketika dia harus kembali ke Jakarta untuk bekerja.
Setiap kali Keisha menutup matanya, setiap kali itu pula hal-hal yang ia cemaskan dan takutkan melintas di dalam kepalanya. Dan lebih banyak tentang wajah dan senyuman Delima. Sesekali, tubuh telanjang gadis itu pun maujud di dalam pikirannya seolah menggoda hasrat berbeda akan hal tersebut.
Keisha merasa dirinya terlalu bodoh, terlalu naif.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com