"Ya," sahut Arni. "Kurasa, mungkin memang seperti itulah yang digariskan Tuhan untuk Om Seta dan Tante Anya. Tidak memiliki anak namun mereka selalu terlihat bahagian dan mesra."
"Yup!" ujar Keisha pula. "Sepertinya memang itulah alasan yang paling masuk akal. Lalu, mau ke mana kita sekarang, Arni?"
"Kau ingin makan malam di luar atau di rumahku saja?"
Keisha tersenyum, ia menjulurkan tangan kirinya, mengelus kepala dan rambut gadis itu.
"Aku menurut saja apa pilihanmu," ujar Keisha kemudian.
"Dan, kau mau menginap di rumahku?"
"Ya, rencananya memang begitu," kata Keisha. "Hei, bukankah pagi tadi kamu sudah berjanji padaku?"
Arni terkikik melihat Keisha yang tersenyum-senyum kepadanya seraya menggerak-gerakkan alis matanya turun-naik dengan cepat.
"Kau tidak pulang terlebih dahulu?" tanya Arni kemudian. "Maksudku, paling tidak, kau memberi tahu papamu bahwa kau akan menginap?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com