"Hei, ikuti aku!"
Arni menghela tangan Keisha untuk menuju berada lantai dua dari anak tangga di sisi kiri tersebut.
Keisha menurut saja, ia mengikuti langkah gadis tersebut. Sampai di satu titik yang tidak terlalu ramai, mereka pun berhenti di sana.
"Ada apa, Arni?"
Arni tersenyum, lantas menggelengkan kepalanya.
Keisha tertawa tanpa suara. "Kau aneh sekali, Sayang. Sungguh…"
Arni melingkarkan satu tangannya ke pinggang Keisha, dan pemuda itu cukup memahami arti pandangan sang gadis terhadap dirinya itu.
"Hei," ujar Keisha sembari mengusap lembut pipi Arni. "Kita tidak mungkin melakukan hal gila di sini sekarang juga, kan?"
Arni terkikik, mencubit pelan perut pemuda itu.
"Dasar," ujar sang gadis. "Apa isi kepalamu selalu saja berhubungan dengan seks?"
"Lhoo, barusan kau sendiri…?"
"Baiklah," Arni mengangguk, lalu melayangkan pandangannya ke bawah, pada orang-orag yang berkerumun di sana. "Walaupun harus aku akui aku sangat menginginkan hal itu sekarang ini—"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com