Namun, melihat pria itu belum hendak melepaskan tangannya, hal ini kian membuat Arni sulit untuk mengontrol kemarahannya sendiri.
"Kubilang," ujar Arni. "Lepaskan tanganku!"
Sang pria melirik ke ujung lorong, tapi ia sedikit merasa senang sebab suara kencang Arni barusan tidak menarik perhatian orang-orang di ujung sana.
"Serius, Arni," ujar pria itu sembari menyeringai. "Kau ingin membuat semua orang melihat ke sini?"
"Kenapa tidak?" dengus Arni dengan urat-urat halus pada bola matanya ikut memerah. "Biar semua orang tahu, bajingan seperti dirimu itu!"
"Aku tidak ada masalah dengan itu," kekeh pria tersebut. "Tapi, bagaimana dengan dirimu sendiri, hemm?"
"Kau—"
"Kurasa, pacar barumu itu akan dengan senang hati mendengar apa yang sudah aku perbuat padamu."
Kemarahan di dalam diri Arni semakin membesar dan itu sangat menyesakkan dadanya. Hanya saja, sungguh, ia tidak menyangka bahwa pria itu telah mengetahui hubungannya dengan Keisha.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com