webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Makan Malam dan Kekhawatiran Kurnia

"Tidak," ujar Keisha. "Kau benar. Aku… memang sedikit merasa kesal, bahkan, aku sudah merasakan hal ini dari semalam."

"Hah?"

Di dalam kamarnya, di satu tempat di kawasan Jakarta Utara, Arni terlihat sedikit kebingungan dengan apa yang baru saja dikatakan Keisha.

Dan seperti yang diucapkan gadis itu tadi, ia memang baru saja selesai mandi. Tubuhnya, masih diselimuti handuk berbentuk komino, dan kepalanya ditutupi handuk yang melilit rambutnya yang basah.

Sang gadis sedang duduk di tepi ranjangnya yang terkesan mewah. Duduk dengan satu kaki berlipat di atas kaki lainnya.

"Dan… kenapa kau bisa sampai merasa kesal begitu?" tanya Arni. "Kalau aku boleh tahu, padahal, bukankah kau terlihat begitu senang dan bahagia saat berada di gedung pameran itu, Kei? Atau, ada hal lain yang bisa membuatmu menjadi kesal?"

Keisha tersenyum, untuk sesaat ia berdiam diri saja. Menghela napas dalam-dalam, dan semua itu, tentu demi memancing keingintahuan gadis itu sendiri nantinya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com