Kau pria yang sangat sopan, Andham, gumam Delima di dalam hati. Kau bahkan tak hendak mencuri-curi kesempatan.
Sungguh… aku berharap, kau akan mendapatkan gadis yang sangat tepat untukmu nanti, itu doaku untukmu, Andham.
"Begitu, ya?" ucap Delima, ia menyimpan kembali kartu nama itu ke balik baju kebayanya tersebut.
"Be—begitulah."
Delima tersenyum. "Ingatanmu ternyata sangat bagus."
"Terima kasih."
"Berapa lama kita akan mencapai Jakarta?"
"Dengan perahu seperti ini," ucap Andham. "Kurasa, tiga empat jam. Jadi, ia melirik arloji tua di pergelangan tangan kirinya. Sekitar pukul sebelas atau lebih nanti, barulah kita sampai di daratan seberang itu."
"Kau sudah tahu di mana akan mencari rumah ayah kandungku itu, Andham?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com