webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Kepalang Retak

Hesti bahkan tidak melakukan apa-apa ketika Kurnia menyingkapkan roknya. Rok kantor yang pendek dan ketat itu tersingsing hingga ke pinggang Hesti. Kurnia yang masih berada di bawah pengaruh alkohol terlihat tersenyum manis sembari memandangi celana dalam berwarna krem di selangkangan Hesti.

"Kau cantik sekali, Mutiya…"

Hesti menggigit bibirnya sendiri. Ia mengerang dalam hatinya. Ya, Kurnia melakukan ini semua bukan karena menginginkan Hesti, namun lantaran dalam pandangan Kurnia, yang sedang ia gerayangi itu adalah istrinya, Mutiya.

Dan Hesti tidak lagi mencoba untuk menolak ataupun mengelak dari hal yang pasti akan terjadi itu.

Kepalang mandi biarlah basah sekalian.

"Mutiya," ujar Kurnia.

Urat-urat darah di mata Kurnia masih terlihat memerah, bahkan kelopak mata itu lebih sering tertutup. Sesekali ia mengalami cegukan.

"Aku hanya ingin bersamamu, Mutiya…"

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com