webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Keheningan Kurnia

"Astaga," sahut Arni. "Enak sekali hidupmu, Kei. Jam segini masih saja bersantai-santai."

Keisha tertawa mendengar ucapan Arni tersebut, ia cukup tahu Arni tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya itu.

"Ya, mau bagaimana lagi?" kata Keisha. "Toh, aku tidak punya kegiatan lain selain mempelajari album tebal ini. Lain cerita kalau kau ada di sini."

Arni mengulum senyum mendengar tawa aneh di ujung ucapan Keisha.

"Oh, Kei," ujar Arni. "Kau menggodaku lagi."

"Salah, ya?"

"Tidak juga… Lalu, kalau aku ada di sana, apa yang akan kau lakukan?"

"Tidak ada," jawab Keisha sembari menyeringai. "Paling-paling aku akan lebih suka bertelanjang saja di hadapanmu."

"Dasar!" Arni terkikik. "Sudahlah, jangan bercanda terus."

"Baiklah, baiklah," jawab Keisha. "Lalu, ada keperluan apa Nona Arni menelepon hamba?"

"Kei!"

"Apa?" balas Keisha tidak kalah lantangnya dari suara Arni.

"Kamu tuh, ya!"

Keisha tertawa-tawa lagi. "Iya, iya… Ada apa?"

"Aku sedang menuju rumahmu sekarang."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com