webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Kebahagiaan Masing-Masing

"Ya Tuhan…" Seta Adiprana melipat kedua tangan ke dadanya, wajahnya terlihat bersedih. "Dan sekarang, kau membawa juga Delima. Malangnya nasibku, tidak seorang pun yang berada di pihakku."

"Dasar!" Anya Triastuti terkikik seraya mengusap-usap punggung sang suami.

Delima ikut tertawa, ia mendekat dan langsung memeluk sang ayah.

"Ouh, putriku yang jelita," Seta tersenyum lebar, mengecup kening sang buah hati.

"Bolehkah aku selalu memelukmu, Ayah?"

Seta Adiprana tertawa-tawa dengan begitu berbahagia, begitu pula halnya dengan Anya Triastuti.

"Dasar gadis bodoh!" ucap Anya seraya mengusap kepala Delima. "Kau sama saja seperti ayahmu ini."

"Benarkah itu Bunda?" tanya Delima.

"Yaa," Anya mengangguk-angguk dengan cepat. "Manja. Maunya selalu dipeluk."

"Aku tidak begitu!" protes Seta pada istrinya.

"Oh, ya?" Anya mendelik sembari bertolak pinggang.

"Iya, iya…" Seta mengangguk dengan cepat, hal ini membuat Delima tertawa cekikan.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com