"Aku dan papa sudah membicarakan hal ini," ujar Keisha. "Bahwa, kami sepakat untuk membantu mengembangkan usaha sampingan suamimu, Shifa."
Shifa tersenyum dan memandangi wajah sang suami. Jaya mengangguk.
"Bang Keisha juga sudah mengatakan ini tadi," kata Jaya. "Waktu di Pelabuhan Bakauheni."
"Kalian jangan khawatir," ujar Keisha kemudian. "Hasil penjualan berlian itu sangat-sangat banyak."
"Yaah," Shifa mengangguk-angguk. "Lima miliar dolar—woow… sungguh, aku pun tidak tahu seberapa banyak jumlah itu bila di-rupiah-kan."
"Semua mendapat bagian," kata Keisha. "Buat kamu, Shifa. Buat Jaya untuk mengembangkan usahanya dan berhenti dari pekerjaannya dengan orang lain itu. Buat Mama juga."
"Mama tidak butuh, Kei," sahut Mutiya.
"Ma, tolong," kata Keisha. "Jangan menolak."
"Tidak," Mutiya mengusap bahu sang anak dengan senyuman. "Kamu senang, kami pasti ikut senang, Kei. Kamu sukses, itu adalah kebanggaan bagi kami."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com