webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Kasih Keluarga

"Aku dan papa sudah membicarakan hal ini," ujar Keisha. "Bahwa, kami sepakat untuk membantu mengembangkan usaha sampingan suamimu, Shifa."

Shifa tersenyum dan memandangi wajah sang suami. Jaya mengangguk.

"Bang Keisha juga sudah mengatakan ini tadi," kata Jaya. "Waktu di Pelabuhan Bakauheni."

"Kalian jangan khawatir," ujar Keisha kemudian. "Hasil penjualan berlian itu sangat-sangat banyak."

"Yaah," Shifa mengangguk-angguk. "Lima miliar dolar—woow… sungguh, aku pun tidak tahu seberapa banyak jumlah itu bila di-rupiah-kan."

"Semua mendapat bagian," kata Keisha. "Buat kamu, Shifa. Buat Jaya untuk mengembangkan usahanya dan berhenti dari pekerjaannya dengan orang lain itu. Buat Mama juga."

"Mama tidak butuh, Kei," sahut Mutiya.

"Ma, tolong," kata Keisha. "Jangan menolak."

"Tidak," Mutiya mengusap bahu sang anak dengan senyuman. "Kamu senang, kami pasti ikut senang, Kei. Kamu sukses, itu adalah kebanggaan bagi kami."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com