webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Insting

Di tempat lain, di tepian laut ujung selatan Pulau Sumatra. Delima sedang duduk di atas batu besar. Batu besar yang ia tahu sebagai tempat pertemuan pertama kali ibunya dan ayah kandungnya. Ayah kandung yang ia tidak tahu seperti apa wajahnya hingga sekarang, seperti apa suara laki-laki itu? Seperti apa sifatnya?

Dan di batu besar itu pula Delima mengetahui dari mulut sang ibu tentang keintiman yang terjadi antara Delisa dan Seta Adiprana.

Ya, di batu yang sama kini Delima duduk berjuntai kaki menikmati terpaan angin laut. Ia membiarkan kaki yang terjuntai tanpa alas itu dibasahi air laut yang memecah. Kondisi permukaan laut sedikit lebih tinggi sebab dalam kondisi pasang naik.

Dua tangannya lurus ke belakang, bersitekan pada permukaan batu, wajahnya sedikit menengadah dengan mata terpejam. Seakan-akan, Delima benar-benar menikmati belaian sang bayu yang tidak terlalu kencang di hari itu.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com