Ini sangat menyebalkan, pikir Keisha. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa tentang itu, tidak pula memaksa sang gadis sebab bagaimanapun, sebelum mendapatkan keinginannya, Keisha tidak ingin Delima jadi balik membenci dan menjauhinya.
Memang tidak bisa dimungkiri, di antara beberapa wanita yang pernah ia setubuhi, Delima adalah yang paling memukau, meskipun gadis itu masihlah dalam kondisi perawan. Setidaknya, Keisha sudah tahu luar dalam gadis yang satu itu.
Tersisa dua hari lagi, gumam Keisha dalam hati. Akankah Delima akan mau diajak bersanggama? Atau aku harus kembali ke Jakarta sama seperti yang lalu?
Aah, Delima, Delima… kau membuatku pusing saja. Pusing kepala atas dan bawah. Keisha tersenyum lebar. Lalu, sayup-sayup telinganya menangkap suara-suara derit ranjang dan erangan-erangan halus.
Ia tersenyum lagi sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Dan ya, hal ini semakin memperparah ereksi pada batang kemaluannya yang sudah terpancing sedari tadi.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com