webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Dimakan Angan-Angan

"Papa hanya ingin melihat kamu berbahagia, Sayang," ujar Dimas kemudian. "Itu saja."

"Pa…"

Arni mengangkat wajahnya, menggunakan lutut sang ayah yang bertekuk itu sebagai ganjalan dagunya. Lalu tersenyum.

"Untuk kali ini," kata Arni, lagi. "Aku cukup yakin, Pa. Lagipula, Om Pram cukup mengenal keluarga Keisha, Pa."

"Begitu, ya?" Dimas mengangguk-angguk dalam senyuman sembari mengelus-elus kepala putrinya.

"Om Pram bilang, mereka berasal dari keluarga yang baik-baik."

"Aah…" kembali Dimas mengangguk-angguk. "Itu lebih melegakan lagi. Semoga saja memang begitu."

"Jadi," ujar Arni, "aku harap Papa tidak keberatan dengan pilihanku sendiri."

"Tidak, Sayang," Dimas tersenyum, membelai pipi Arni. "Asalkan kamu suka, dan dia juga mencintaimu, dan… kamu bahagia dengan semua itu, maka, tidak ada pilihan lain bagi Papa selain ikut berbahagia."

"Terima kasih, Pa," Arni kembali merebahkan pipinya ke lutut sang ayah.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com