webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Buruk Belum Tentu Buruk

"Ak—aku tidak ingin menghakimi perbuatan Papa," kata Arni kemudian. "Tapi, aku juga tidak suka Papa main hakim sendiri begitu saja."

"Papa mengerti, Sayang," kembali Dimas memeluk putrinya. "Maafkan Papa."

"Papa tahu," kata Arni kemudian. "Mungkin ini ganjaran atas kebohongan yang aku lakukan terhadap Papa."

"Kebohongan?" ulang Dimas, ia mengusap kedua pipi putrinya itu. "Apa yang kamu maksudkan, Sayang?"

"Malam kejadian itu," kata Arni. "Aku meminta izin kepada Papa untuk keluar bukan?"

"Yaa, kamu bilang kamu akan ke rumah teman kuliahmu untuk membahas mata kuliah yang sedang kalian pelajari. Papa masih ingat itu, Sayang."

"Itu dia, Pa."

"Maksud kamu?"

"Aku mengatakan teman kuliah sesama cewek."

"Ya, kamu mengatakan itu."

"Kenyataannya, Pa," Arni menghela napas dalam-dalam, jelas membayang penyesalan dan dosa yang besar di wajah gadis tersebut. "Itu hanyalah alasanku semata. Malam itu, aku justru mendatangi kamar indekosnya Tommy, Pa."

"Ya Tuhan, Sayang…"

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com