"Ya," Mutiya mengangguk. "Dalam posisi menunggu itu, wanita biasanya sangat rapuh. Dan bila ada laki-laki lain yang menyatakan cinta kepada wanita tersebut, dia tidak akan ragu-ragu untuk menerima cinta laki-laki yang kedua itu. Meskipun, ya… akan ada rasa kecewa dan perih di dalam hatinya."
"Waoow…" Kurnia mengangguk-angguk pelan dengan senyum lebar di wajahnya. "Kau dengar itu, Kei?"
"Sangat jelas, Pa."
"Lalu, hal terakhir?" tanya Kurnia pula pada istrinya tersebut.
"Nah, ini yang berbahaya."
"Waduh," ujar Keisha. "Berbahaya bagaimana maksud Mama?"
"Sangat berbahaya," jawab sang ibu, "karena kami, wanita, akan melakukan segala cara untuk mendapatkan laki-laki yang kami idam-idamkan."
"Segala cara?" ulang Kurnia sambil menyeringai.
Ya, setidaknya untuk yang terakhir itu Kurnia juga Keisha sendiri pernah mendengar soal itu. Tapi, itu tidak terbatas hanya bagi kaum wanita saja.
"Ya, segala cara," Mutiya mengangguk.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com