Tubuh Latifa itu memang terlihat luar biasa. Sisik-sisik besar seperti sususan permata, dari sedikit di bawah pusar hingga ke pangkal ekornya. Berwarna dasar biru terang sebagaimana dengan warna bola matanya, juga terlihat rona turquoise—warna biru kehijauan seperti batu pirus—juga rona kemerah-merahan di setiap ujung sisik-sisiknya.
Ada dua sirip panjang laksana untaian kain sutra di tubuh itu. Satu bagian segaris lurus dengan tulang punggungnya, satu bagian lainnya sejajar dengan pusarnya itu. Dan terdapat dua sirip lainya di bawah pusar tersebut yang seolah menutupi kemaluannya.
Ekornya lebar seperti ekor ikan mas, sesekali berkecipak di permukaan kolam.
"Kecuali mata mereka mampu menembus selubung gaib yang kalian pasang di sekitar rumah ini," ujar Latifa sembari mengusap rambutnya yang basah, "maka, mungkin aku akan mempertimbangkan ucapanmu itu."
"Kau memang tidak berubah sama sekali," Delima tertawa cekikkan. "Dasar sinting!"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com