"Menyingkirlah, aku tidak ingin menyakiti kalian."
Meskipun ucapan sang gadis bernada ancaman, namun ia mengucapkan kalimat tersebut dengan tenang.
Dua pemuda tersebut sama-sama menyeringai dan tertawa-tawa halus. Yang di belakang sembari mengusap-usap dagunya dan tatapannya tertuju ke arah bokong Delima, seringainya semakin lebar.
"Kau dengar itu?" ujar pemuda yang di depan kepada temannya yang di belakang Delima. "Dia tidak mau menyakiti kita," ia menyeringai sembari tangan kiri berada di sisi pinggangnya, dan tangan kanan yang memegang golok di turunkan dari bahunya. "Baik sekali."
Delima tidak ingin meladeni lebih lama lagi, ia pun melangkah ke sisi kiri pemuda yang memegang golok tersebut.
"Eits, eits, eits… nanti dulu, dong. Buru-buru amat kamu, Adek manis."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com