"Kau benar-benar sempurna, Delima," ujar Keisha saat melepas ciumannya dari bibir sang gadis. "Sangat sempurna."
Delima tersipu. "Kau hanya ingin membuat hatiku senang saja, Kei."
"Tidak, aku serius dengan ucapanku." Keisha tersenyum sembari mengelus-elus pipi sang gadis dengan jari tangannya. "Itu yang selalu membuatku tegang."
Delima terkikik, menepuk pelan dada sang pemuda. "Sinting!"
"Aku tidak bercanda, Sayang," ujar Keisha dan mengecup pipi Delima. "Meskipun kau tidak telanjang sekalipun, aku selalu langsung birahi melihatmu."
"Dasar konyol!"
"Aku serius," kata Keisha, lagi. "Itu sebabnya, kukatakan tadi, apa yang bisa aku katakan, hemm? Semua laki-laki pasti akan terpesona dan naik birahi saat memandangmu."
"Apa itu tidak terlalu mengada-ada?" kata Delima pula.
"Aku berani bersumpah, bahkan semenjak di awal pertemuan kita, jujur saja," sahut Keisha. "Kurasa, hanya laki-laki buta saja yang tidak akan birahi memandangmu."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com