webnovel

14. Tunangan?

Sudah tiga hari Kinan dirawat di rumah sakit dengan fasilitas VIP. Semakin hari kondisi Kinan semakin membaik. Rayhan masih setia menemani Kinan di rumah sakit. Sesekali ia akan ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tidak dapat ditunda dan pulang ke rumah sekedar menyapa kedua orang tuanya. Rayhan beralasan menginap di apartemen miliknya dekat agar ia tidak ingin membuat orang tuanya menunggu kepulangannya yang selalu larut malam. Ayahnya-- Romi setuju akan hal itu. Namun Berlin-- ibunya dengan bujukan beberapa kali membuat dirinya luluh melihat permintaan anaknya yang tidak ingin menyusahkannya.

Saat ini Kinan sedang beristirahat di kamar rawatnya sambil menonton tv sendirian. Hal ini dikarenakan ada meeting yang harus dihadiri oleh Rayhan di kantornya. Mau tidak mau Rayhan harus meninggalkan Kinan dengan menyuruh salah satu bodyguardnya menjaga Kinan di depan pintu ruang rawatnya. Sungguh posesifnya Rayhan terhadap Kinan.

Diagnosa dokter saat hari di mana ia sadar membuat Rayhan mengambil keputusan yang entah akan membuatnya bahagia di masa depan atau malah sebaliknya.

🍃🍃🍃

- Flashback On -

Di ruang pribadi dokter yang merawat Kinan-- Dokter Aldo menjelaskan mengenai keadaan Kinan dengan melihat hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh rumah sakit untuk dapat mendiagnosis seorang pasien.

"Melihat hasil pemeriksaan nona Kinan, pasien mengalami cedera pada kepalanya akibat kecelakaan yang menimpanya. Sehingga pasien mengalami amnesia retrograde yang merupakan jenis amnesia yang menyebabkan penderitanya tidak bisa mengingat informasi atau kejadian yang lalu. Gangguan ini cenderung mempengaruhi ingatan yang baru terbentuk. Sedangkan pada ingatan lama, seperti kenangan masa kecil, gangguannya muncul lebih lambat."kata dokter Aldo menjelaskan.

Mendengar penjelasan dokter Aldo membuat Rayhan cukup terkejut. Namun, segera saja ia mengubah ekspresi wajahnya kembali datar. Seakan memikirkan sesuatu di kepalanya yang akan ia lakukan.

"Jadi apa yang harus saya lakukan untuk mengembalikan ingatan tunangan saya, dok?"tanya Rayhan cukup penasaran.

"Langkah utama dalam menangani amnesia adalah melalui terapi. Contohnya adalah terapi okupasi dan terapi kognitif. Melalui terapi okupasi, ahli terapi akan mengajarkan pada pasien cara mengenal informasi baru, serta menggunakan ingatan yang masih ada untuk mendapatkan informasi baru. Sedangkan pada terapi kognitif, latihan ditujukan untuk menguatkan daya ingat. Penguatan daya ingat juga dapat didukung dengan bantuan teknologi, seperti telepon, tablet, atau agenda elektronik. Selain terapi, pemberian vitamin dan suplemen juga dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih parah akibat amnesia. Namun, kita tidak bisa tau kapan waktu yang pasti ingatan nona Kinan dapat kembali seperti semula."jelas dokter Aldo kembali.

Rayhan menghela nafas antara lega atau entahlah, hanya dia yang tahu rencana yang akan dia lakukan.

"Baiklah, dok! Saya permisi dulu."pamit Rayhan dan bangkit dari duduknya sambil mengulurkan tangannya sebagai salam terima kasih.

Dokter Aldo menerima uluran tangan keluarga pasiennya dengan senyum yang cukup memukau,"Sama-sama pak.."

Di perjalanan menuju ruang rawat Kinan, Rayhan seakan memikirkan sesuatu.

"Haruskah saya lakukan itu?"tanyanya dengan gumaman yang lirih.

Tepat di depan pintu ruang rawat Kinan, terlihat salah satu pria yang menjaga pintunya dengan setelan pakaian formal. Siapa lagi kalau bodyguard yang disewa oleh Rayhan untuk menjaga Kinan.

Sebelum memutar kenop pintu, Rayhan menarik nafasnya dalam-dalam untuk merilekskan tubuh dan ekspresinya kembali. Secara perlahan pintu mulai terbuka menampakkan Kinan yang sedang duduk bersandar di ranjangnya dengan wajah yang masih pucat dan senyum senang menghiasi wajahnya membuat hati Rayhan menghangat kembali. Rayhan membalas senyuman Kinan dengan senyuman pula. Rayhan menutup pintu ruang rawat Kinan dan mulai melangkah ke arah Kinan.

"Apa kamu merasa ada yang sakit?"tanya Rayhan saat tiba di samping ranjang Kinan.

Kinan hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Rayhan."Bolehkah aku bertanya kepadamu?"tanya Kinan takut-takut.

Melihat ekspresi gadis di depannya itu membuat Rayhan tersenyum dan mengusap kepala Kinan dengan begitu sayang,"Silahkan, tanyakan apapun yang ada di kepala cantikmu ini."jawab Rayhan begitu lembut dengan seulas senyum yang masih terlihat di wajahnya.

"Apa..Apa ka..kamu tau tentang aku?"tanya Kinan lagi dengan begitu lirih.

Rayhan mengangguk,"Iya aku tau semua tentangmu."jawab Rayhan. 'Itu karna aku yang mencari semua informasi mengenai kamu sayang.'sambung Rayhan dalam batinnya.

"Teruss... Kamu si...siapa ka...kamu?"tanya Kinan lagi dengan takut karna takut laki-laki di depannya marah.

Rayhan awalnya terkejut mendengar pertanyaan Kinan, namun ia segera merubah ekspresi wajahnya yang kembali tersenyum hangat kepada gadis yang dipujanya itu. Rayhan meraih tangan Kinan yang bebas dari infus,"Aku kekasihmu yang paling tampan dan satu bulan lagi kita akan mengadakan pertunangan kita. Apa kamu tidak ingat itu?"jawab Rayhan.

'Maafkan aku harus mengambil kesempatan dalam sakitmu hanya untuk berdekatan denganmu. Karna aku takut ketika mendekatimu saat kamu tidak lupa ingatan, aku takut kamu menolak kehadiranku. Maafkan aku karena aku bertindak egois.'batin Rayhan.

Rayhan cukup terkejut dengan jawaban Rayhan,"Tunangan? Bulan depan? Tapi kenapa aku tidak mengingat akan hal itu?"tanya Kinan yang seolah tidak percaya.

"Itu karena kamu mengalami amnesia akibat cedera di kepalamu. Kepalamu mengalami benturan saat kecelakaan itu terjadi."jawab Rayhan menjelaskan.

Kinan hanya mengangguk-angguk tanda dia mengerti.

"Kamu tidak usah memikirkan apapun, lebih baik kamu istirahat. Maaf aku harus meninggalkanmu sejenak karna ada pekerjaan yang tidak bisa aku tinggalkan."kata Rayhan sambil mengubah posisi Kinan menjadi berbaring kembali dan memperbaiki letak selimut Kinan.

"Kamu tidak lama kann?"tanya Kinan sambil menatap mata Kinan.

Rayhan mengangguk dan tersenyum,"Aku tidak akan sanggup meninggalkanmu dengan waktu yang lama."jawab Rayhan dan menjatuhkan sebuah kecupan di kening Kinan.

Merasakan sebuah ciuman lembut Rayhan, Kinan menutup matanya untuk mencari arti ciuman itu. Kinan merasakan hatinya menghangat dan merasa sangat disayangi.

"Aku pergi yah."pamit Rayhan sambil meraih tangan Kinan dan menciumnya kembali.

Kinan mengangguk,"Kamu hati-hati yah!"jawab Kinan.

Rayhan mengangguk dan segera beranjak meninggalkan Kinan. Rayhan merasa terpaksa harus meninggalkan gadisnya itu.

- Flashback Off -

🍃🍃🍃

Pintu terbuka menampakkan sosok laki-laki yang cukup berantakan dengan seulas senyum yang bahagia. Semakin mendekat ke arah Kinan.

Tiba di depan Kinan, laki-laki itu duduk di ujung ranjang rawat Kinan.

"Hari ini kamu bisa keluar dari rumah sakit tapi kamu juga harus mengikuti terapi untuk kakimu agar dapat normal lagi."kata Rayhan.

Kinan merasa bahagia mendengar perkataan Rayhan,"Kamu serius? Akhirnya aku bisa keluar dari tempat yang membosankan ini."

Rayhan terkekeh mendengar perkataan gadisnya itu. Pertama kalinya Rayhan menampakkan wajah selain muka datar pada orang lain.

"Tapi kamu juga harus istirahat total di rumah. Aku nggak mau kalau kamu sakit lagi, aku nggak bisa ngelihat kamu terbaring lagi di ranjang ini. Cukup kemarin kamu membuat jantungku hampir lepas dari posisinya saat mendengar kabar kamu yang koma selama satu Minggu. Namun"kata Rayhan sambil mengusap pipi Kinan dengan raut wajah sedihnya.

Kinan mengangkat tangan dan menyentuh punggung tangan Rayhan yang berada di wajahnya. Kinan merasa terharu mendengar perkataan Rayhan,"Iya.. Aku akan istirahat total di rumah agar kamu nggak merengek kayak anak kecil lagi."ejek Kinan.

"Apa? Merengek kayak anak kecil kamu bilang? Kamu mengejek aku? Rasakan pembalasanku"tanya Rayhan sambil menggelitik pinggang Kinan. Kinan tertawa karena merasa geli dengan aksi yang dilakukan Rayhan.

'Tuhan... Jangan ambil kebahagiaan ini dariku. Cukup melihat tawa bahagianya membuat aku bahagia. Jangan hilangkan tawa ini dari hidupku Tuhan."batin Rayhan berharap.

"Sudah...Sudah.... Aku udah nggak kuat lagi Rey..."kata Kinan yang menghentikan aksi Rayhan.

Saat namanya disebut oleh Kinan membuat hatinya berdesir. Baru pertama kalinya Kinan memanggil namanya.

Tanpa berbasa-basi lagi, Rayhan segera saja mengangkat Kinan ala bridal style. Kinan terkejut dengan tindakan Rayhan yang tiba-tiba dan segera melingkar kedua lengannya di leher Rayhan.

"Turunin aku... Aku bisa pakai kursi roda. Aku risih kalau diliatin orang-orang."kata Kinan dengan pipinya yang mulai merah.

Rayhan tidak memperdulikan ucapan Kinan, ia terus melangkah meninggalkan ruang rawat Kinan. Semua mata memandang ke arah Rayhan dan Kinan dengan tatapan iri terutama perawat wanita yang melihat Rayhan begitu menyayangi Kinan.

"Rey... Turunin aku! Aku malu ditatap gitu sama mereka." cicit Kinan sambil menatap wajah Rayhan.

"Jangan pedulikan mereka dan kalau kamu malu, kamu bisa menyembunyikan wajah kamu di dadaku."jawab Rayhan tanpa melihat Kinan namun senyum mengembang di wajahnya. Membuat para wanita semakin terpesona melihat Rayhan yang semakin tampan.

Kinan menuruti perkataan Rayhan. Ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang Rayhan dan tidak berkata apa-apa lagi. Kinan begitu nyaman berada di dekapan Rayhan saat menghirup aroma Rayhan yang cukup memabukkan untuknya.

🍃🍃🍃

Akhirnya author muncul kembali dengan chapter baru. Rasanya author pengen kayak Kinan yang begitu dimanjakan sama babang Rayhan. Baperr jadinya author kann?

Nah sesuai rekomendasi dari para pembaca untuk up panjang, jadi author up panjang deh. Silahkan comment untuk ngungkapin gimana reaksi kalian setelah baca chapter ini. Jangan lupa divote juga yah.. Hihihi..

Kalau gitu, author pamit undur diri. bye-bye...

Salam cinta author untuk kalian semuaaaa...

Ummuaaachhh...

SELAMAT MEMBACAAAA!!!

codeblue_creators' thoughts